SULSELEKSPRES.COM – Kepala Satgas Penanganan COVID-19 /Kepala BNPB melalui Juru Bicara/Koordinator Tim Pakar, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, Satgas dalam melakukan tugasnya di tahun 2021 berpegang pada prinsip kolaborasi lintas sektor. Satgas juga telah mengeluarkan Berbagi kebijakan yang mengatur pelaku perjalanan, baik internasional dan dalam negeri, hingga melakukan penanganan hingga ke tingkat terkecil demi memutus mata rantai penularan.
Satgas terus berkoordinasi dengan kementerian/Lembaga tingkat pusat dan daerah untuk memastikan pengendalian terstruktur. Meskipun saat ini kondisi terkendali, masih ada tugas meningkatkan cakupan vaksinasi dan untuk itu kita semuanya harus bisa menanganinya dengan baik. Dengan begitu, kondisi pandemi yang mengalami perbaikan saat ini harus dijaga jangan sampai terjadi lonjakan seperti negara lainnya,” jelas Wiku, dilansir dari situs resmi Satgas Covid-19.
Indonesia sendiri telah berhasil menyelenggarakan kegiatan besar yang dibuktikan dengan penyelenggaraan PON XX Papua 2021. Dari PON XX di Papua, penularan dapat terkendali terbukti dengan hanya ditemukan 176 kasus dari 10 ribu peserta. Positivity rate juga terbilang rendah yakni 1,13%. Keberhasilan penyelenggaraan PON XX menjadi modal Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan besar mendatang seperti Superbike Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dimana saat ini sedang dilakukan persiapan dalam pelaksanaannya. Ditambah kondisi kasus di NTT yang cukup terkendali dengan level PPKM yang juga rendah. Dari 5 kabupaten/kota, 4 berada di level 1 dan 1 kabupaten/kota berada di level 2. Lalu, cakupan vaksinasi yang cukup tinggi yakni di Mataram 92,74%, Lombok Barat 56,37%, Lombok Tengah 68,69%, Lombok Timur 48,29% dan Lombok Utara 69,59%.
“Dan penting diingat dalam beberapa bulan kedepan libur Natal dan Tahun Baru 2022 berpotensi menimbulkan lonjakan kasus. Oleh karena itu keberhasilan Indonesia dalam penanganan menjadi indikator penting, sehingga cita-cita produktif dan aman COVID-19 dapat tercapai, dan kita dapat dikatakan berhasil jika memasuki tahun 2022 tanpa ada lonjakan kasus,” tegas Wiku.