SULSELEKSPRES.COM – Kritik Annisa Pohan terhadap pemerintah membuat dirinya menjadi sasaran sindiran, dari para pegiat media sosial pendukung pemerintah.
Istri dari Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut mendapat serangan balik. Mulai dari digelari nyonya besar baperan, disebut pecicilan, hingga diminta sembunyi di Hambalang.
Denny Siregar beberapa waktu lalu menyentil Annisa setelah mengunci akun pribadinya dan memblokir pihak yang mengkritik. Dia kemudian menggelari Annisa sebagai ‘nyonya besar’ yang baperan main Twitter.
Baca:Â Chusnul: Mereka Biarkan Annisa Pohan Nyinyir, Giliran Diserang Penjilat Tak Terima
“Baperan maen twitter, akhirnya gak tahan. Digembok deh.. Nyonya besar, nyonya besar..” sentil Denny Siregar disertai emoticon tertawa, (13/7/2021) lalu.
Eko Kuntadhi tak ketinggalan memberikan serangan. Dia bahkan menganggap kalau Annisa pecicilan dan bisa menjadi penghambat AHY menjadi Presiden RI.
“Jika AHY mau jadi Presiden RI. Kayaknya faktor @AnnisaPohan justru bisa jadi penghambat. Saranku, Annisa gak usah mainkan peran sebagai politisi. Cukup dukung AHY dari belakang. Soalnya di Indonesia ini, gak ada politisi sukses kalau istrinya pecicilan.” ujar Eko.
Baca:Â Annisa Pohan Anggap Denny Siregar dan Eko Islamophobia
Pegiat media sosial lain, Chusnul Chotimah tak ketinggalan. Dia menganggap pihak Demokrat aneh lantaran membiarkan Annisa bebas nyinyir namun tidak terima jika mendapat serangan balik.
“Mereka biarkan Annisa Pohan nyinyir, pamer kesombongan dan pamer kebodohan, giliran diserang netizen, para penjilatnya ga terima.” kata Chusnul melalui akun Twitternya, (1/8/2021).
Menurut dia, Annisa tidak bisa aktif melibatkan diri di media sosial menyampaikan kritik tapi menolak jika dikritik balik.
Baca:Â Annisa Pohan Minta Maaf Usai Salah Kutip Ayat Al Quran, Jubir Demokrat: Salut
“Saran aja buat buzzer mangkrak, kalau dia ga mau diganggu, sembunyikan di Hambalang sana.” katanya.
Reaksi Demokrat
Sejumlah kader Demokrat memberikan reaksi atas serangan terhadap Annisa. Annisa disebutnya diperlakukan tidak adil dengan statusnya sebagai perempuan.
“STOP pandangan misoginis. Perempuan punya hak politik yang sama seperti warga negara lain yang berjenis kelamin laki-laki. Salam dari kami, kader Partai Demokrat.” tulis kader Demokrat Rachland Nashidik.
STOP pandangan misoginis. Perempuan punya hak politik yang sama seperti warga negara lain yang berjenis kelamin laki-laki. Salam dari kami, kader Partai Demokrat. pic.twitter.com/qtitLeehGo
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) July 31, 2021
Dalam cuitan sebelumnya, Rachland memberikan uraian kalau Annisa diperlakukan secara diskriminatif.
“Politik elektoral bagi PD adalah manifestasi dari hak dan kebebasan politik. Anisa pertama-tama adalah warga negara, baru kemudian istri. Kami tak melihat hak politik bisa dikecualikan darinya. Pandangan begitu diskriminatif, menempatkan perempuan sebagai warga negara kelas dua.” pungkas Rachland.