SULSELEKSPRES.COM – Selepas istilah ‘politik sontoloyo’ mereda, kali ini Presiden Jokowi mengucapkan istilah baru yakni, politik genderuwo.
Istilah baru politik genderuwo ini disampaikan Jokowi saat pidato pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018). Sontak saja, kata genderowo kemudiam ramai jadi perbincangan.
Termasuk Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Rocky Gerung ikut memberikan reaksi dimedia sosialnya.
Rocky Gerung menuliskan Genderuwo mudah didandanin lantaran makhluknya halus.
Baca: Rocky Gerung ke Prof Romli: Selain Perppu, Apa Isi Kepalanya?
“Lebih mudah dandanin genderuwo. Karena mahluknya halus,” tulis Rocky Gerung dimedia sosial Twitternya, (9/11/2018).
Lebih mudah dandanin genderuwo. Karena mahluknya halus.
— Rocky G (@rockygerung) November 9, 2018
Penjelasan Jokowi
Presiden Jokowi membetikan pe jelasan soal politik genderuwo yang dia sampaikan. Dia menyebut kalau yang dimaksud Jokowi yakni cara-cara berpolitik yang menggunakan propaganda yang menakut-nakuti. Politik semacam ini juga menimbulkan keraguan di tengah masyarakat.
“Tadi kan saya sampaikan politikus genderuwo itu cara-cara berpolitik dengan propaganda menakut-nakuti, menimbulkan kekhawatiran, menimbulkan ketidakpastian, terakhir menjadi keragu-raguan masyarakat,” kata Jokowi di lokasi peresmian Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018) dilansir dari Detikcom.
Baca: PKS Minta Jokowi Tegur Keras Dubes RI untuk Arab Saudi
Dia pun mengatakan, politik semacam itu harus segera dihentikan. “Ini cara-cara berpolitik yang tidak beretika seperti ini jangan diterus-teruskan. Setop, setop!” pungkasnya.
(*)