SULSELEKSPRES.COM – Terobosan GoPay dengan menghadirkan layanan bayar SPP sekolah melalui GoBills jadi kontroversi karena dikaitkan dengan Posisi Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Terobosan Gojek ini disebut-sebut berpotensi masalah karena Nadiem merupakan pendiri Gojek.
Sebelumnya, melalui akun twitter pribadinya, Muhammad Said Didu mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait layanan bayar SPP sekolah melalui GoPay.
“Pak Nadiem, mari kita ingatkan bhw uang siapa yang mengatur saat ini adalah uang rakyat, Anda tidak bisa melihat seperti saat Bapak sebagai pebisnis. Mengarahkan pembayaran SPP pake Go Pay tanpa tender adalah korupsi !!!,” tulis
Pak Nadiem yth, sekedar mengingatkan bhw uang yg Bapak kelola saat ini adalah uang rakyat, anda tdk bisa seenaknya seperti saat Bapak sebagai pebisnis.
Mengarahkan pembayaran SPP pake Go Pay tanpa tender adalah korupsi !!!— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 18, 2020
Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, jika terobosan GoPay tidak ada kaitannya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Itu tidak ada urusannya dengan kemendikbud sama sekali. Sekolah-sekolah secara swasta semuanya menerima apapun cara pembayaran, dia mau milih bank apa, metode pembayaran apa, itu bukan urusan kementerian pendidikan.” ujar Nadiem seperti dikutip dari MataNadjwa, Kamis (20/2/2020).
Sebelumnya, layanan dompet digital milik Gojek, yakni GoPay sudah bisa digunakan untuk membayar SPP Sekolah. Pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills, dan telah terhubung dengan 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus di Indonesia.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Senior Vice President Sales GoPay Arno Tse mengatakan GoPay juga bisa digunakan untuk pembayaran biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler. Dari riset IPSOS sebuah perusahaan riset global, GoPay merupakan dompet digital yang memiliki loyalitas pengguna tertinggi, dilihat dari jumlah pengguna yang tetap menggunakan GoPay meskipun tanpa promosi.