MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Juru Bicara Gubernur Sulawesi Selatan Prof Nurdin Abdullah, Bunyamin Arsyad angkat bicara soal fasilitas yang digunakan orang nomor satu di Sulsel ini.
Om Ben sapaan akrab Bunyamin mengatakan, mobil kendaraan dinas yang digunakan Prof Nurdin Abdullah sejak menjadi Bupati Bantaeng itu, merupakan hadiah yang diberikan Pemkab melalui persetujuan Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng H. Sahabuddin dengan Sekertaris Daerah (Sekda) Bantaeng Abdul Waha.
BACA: Dewan Minta Nurdin Abdullah Kembalikan Randis Bupati Bantaeng
“Sebenarnya Prof Nurdin Abdullah tidak pernah minta, dan kami tidak pernah juga Dem (Lelalang) mobil selama 10 tahun di Bantaeng. Jadi kemarin tidak pernah minta,” tegas mantan jurnalis senior itu saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (25/10/2018).
Menurut, Om Ben, mobil Damkar memang sebelumnya sudah ada permintaan dari Pemprov Sulsel untuk dibelikan kepada Pemkot Makassar. Bahkan lanjutnya, Damkar tiga unit di Bantaeng itu merupakan pemberian dari Jepang khusus untuk Bantaeng saat Prof Nurdin Abdullah jadi orang nomor satu sana.
BACA: Pejabat Bantaeng Era Nurdin Abdullah Belum Kembalikan Randis
“Dari dulu memang sudah ditawarkan untuk Makassar itu mobil Damkar, supaya ada rasa aman ketika ada kebakaran di Kota Makassar, karena Makassar ini tidak punya Damkar yang stainless,” tambahnya lagi.
Apalagi, kata Om Ben, Damkar tersebut merupakan fasilitas untuk dinikmati bersama antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah Provinsi Sulsel. “Kita juga akan membangun kebersamaan, oleh karena itu kami bangun kerjasama dengan Kota Makassar,” ujarnya.
BACA: Pemkab Bantaeng Harap Pejabat Pindah Tugas Kembalikan Randis
Sebenarnya, jauh hari sebelum dirinya menjadi Gubernur Sulsel sudah seharusnya diberikan kepada pemerintah Kota Makassar. Namun, karena terhalang regulasi antara pemerintah kota dengan kabupaten, maka belum diberikan.
“Tapikan dulu tidak ada kewenangan, sekarang kami sudah punya kewenangan, kami memang sangat ker soal bagaimana menghadirkan layanan umum yang bisa menciptakan rasa aman, nyaman, kepada semua masyarakat,” jelasnya.
Om Ben berharap, jangan dijadikan sebagai polemik, karena ini adalah kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. Seharusnya dipahami bahwa Prof Nurdin Abdullah bukan pensiunan, tapi beliau adalah Gubernur Sulsel,
Jadi daerah itu, jangan pernah mempertontonkan kita punya kekurangan, karena menjadi pejabat publik itu harus memahami semua.
“Jadi kalau ada masalah kenapa tidak dibicarakan langsung, atau langsung saja, pak kami tidak setuju, supaya saya kembalikan, dan saya juga tidak akan pake, saya kan sudah cukup diberikan fasilitas di berikan oleh Pemprov,” pungkasnya.