Soal Zonasi Guru, Prof Tahir Kasnawi: Gubernur Sulsel Benar, Tapi

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Dr Tahir Kasnawi menanggapi berita soal kebijakan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) yang akan memberlakukan zonasi guru di Sulsel untuk tingkatan SMA/SMK.

Menurut Tahir Kasnawi, menempatkan guru di sekolah dekat dengan tempat tinggalnya untuk menyatukan keluarganya secara kemanusiaan sudah tepat.

Baca: Hari Pertama Kerja Nurdin Abdullah: Perintah None, Tegur Danny

“Tapi dari sisi keadilan atau pemerataan pendidikan kurang tepat. Karena akan ada guru menumpuk di satu wilayah (kota/kabupaten) di satu sisi akan ada kabupaten kekurangan guru,” ujar Tahir Kasnawi, Senin (10/9/2018) di Makassar dalam rilis yajg diterima Sulselekspres.com.

Dia mengatakan, harus ada formulasi lain untuk mengatur ini, sehingga zonasi guru bisa terealisasi, di lain sisi pendidikan yang berkeadilan juga bisa diterapkan di Sulsel.

Baca: Ditarget Nurdin Abdullah, Begini Penjelasan None Soal Mutasi Guru di Sulsel

Baca: Nurdin Abdullah: Program 100 Hari None Kembalikan Guru yang Dipindah

Selama ini, lanjutnya, pemerataan guru di seluruh kabupaten sudah tidak terlalu jomplang dengan guru yang ada di kota.

“Pak gubernur Sulsel sudah benar, cuma kurang tepat untuk zonasi guru. Butuh solusi lagi agar lebih tepat dan berkeadilan untuk pendidikan kita di Sulsel,” ujar Prof Tahir Kasnawi.

Sekadar diketahui, sehari sebelumnya Nurdin Abdullah mengawali tugasnya sebagai gubernur dengan memerintah Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo alias None. None yang juga adik kandung mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo diberikan waktu 100 hari untuk mengembalikan para guru yang telah dimutasi.

“Kasihan para kepala sekolah dan  guru mereka dipindahkan dan mengajar jauh dari anak dan keluarga,” jelas Prof HM Nurdin Abdullah pada saat menjadi pembina apel di lapangan upacara Pemprov Sulsel, Senin 10 September 2018.

(*)