26 C
Makassar
Saturday, April 20, 2024
HomeDaerahTambang Pasir Dinilai Ilegal Serta Berpotensi Terjadi Banjir dan Longsor

Tambang Pasir Dinilai Ilegal Serta Berpotensi Terjadi Banjir dan Longsor

- Advertisement -

MALILI, SULSELEKSPRES.COM – Tambang pasir di aliran sungai Pawosoi, Desa Kalian dan Karmbua, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), dinilai ilegal serta bisa berpotensi terjadi banjir dan longsor saat musim hujan.

Kepala Kaur Pemerintahan Kecamatan Wotu, Kabupaten Lutim, H. Saipul Abduh mengaku, tambang pasir tersebut bernama Galian Golongan C alias TGC. TGC ini merupakan milik DG Malarah warga setempat, yang sudah beroperasi sejak tahun 2012 silam.

Dampak dari TGC ini, satu jembatan trans Sulawesi hambir ambruk 2015 lalu. Namun nampaknya, dampak tersebut dianggap DG Malarah bukan akibat dari TGC miliknya.

“TGC ini sudah meresahkan masyarakat sekitar, bahkan sering kali membuat pengendara was-was melewati jembatan, karena tanah sudah terkikis longsor karena tambang liar itu,” ungkap Saipul melalui WhatsAppnya, Selasa malam (16/10/2018).

Atas desakan dan laporan warga setempat, Bupati Kabupaten Lutim Muhammad Thorig Husler sempat turun langsung meninjau lokasi tersebut. Bahkan katanya Saipul, Bupati Thorig sempat menghentikan TGC untuk sementara waktu. Dua bulan setelah pemberhentian oleh Bupati Thorig, DG Malarah, malah tiba-tiba berdalih sudah mendapatkan izin operasi dari pemerintah setempat.

Namun, pengakuan DG Malarah terbantahkan setelah sejumlah masyarakat setempat pertanyakan soal status TGC tersebut kepada dirinya. “Izin tambang Galian Golongan C yang berada di Desa Kalaena tidak pernah mendapat izin sama sekali dari kecamatan,” tegasnya.

Menurutnya, TGC tersebut, sangat merugikan masyarakat setempat dan mengancam terjadi kerusakan besar terhadap jembatan penghubung antara Desa Kalaena dengan Malili.

“Kasus TGC ini harus ditangani segera dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Timur dan agar segera mungkin menindak tegas pemilik tambang TGC (DG Malarah), agar masyarakat tidak dirugikan lagi,” pungkasnya.

Penulis: Abdul Latif

spot_img

Headline

Populer

spot_img