MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ketua DPD II Golkar Kota Parepare, Taufan Pawe mengaku, siap membawa Golkar Sulsel menuju paradigma yang lebih baik jika dirinya mendapat amanah untuk menahkodai partai terbesar di Sulsel itu.
Taufan Pawe menjelaskan, tekatnya maju di Musda Golkar Sulsel bukan tidak berdasar, sebab selama menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Parepare sudah menjalin komunikasi secara menyeluruh kepada seluruh Ketua DPD II Golkar se-Sulsel.
“Selaku Ketua DPD II tentu komunikasi dengan para Ketua DPD II pemilik suara tentu komunikasi itu tidak pernah terputus, tapi secara khusus menjelang Musda ini, komunikasi itu cukup terukur,” ungkap Wali Kota Parepare dua periode itu, saat kembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Ketua DPD II Golkar Sulsel, Selasa, 21 Juli 2020.
“Saya rasa komunikasi kepada DPD II secara menyeluruh, disitu harus ada kiat-kiat kemampuan menyampaikan visi misi kami ini, konsep-konsep kami ini untuk membesarkan Golkar kedepan, menuju kepada paradigma yang lebih baik,” lanjutnya.
Kendati demikian, Golkar masih memimpin suara terbanyak dari 11 Fraksi di DPRD Sulsel. Namun jika dirinya dipercayakan untuk menahkodai Golkar Sulsel tentunya akan ada lompatan-lompatan nantinya, terlebih untuk menghadapi Pilkada serentak 2020 ini dan tahu-tahu politik selanjutnya.
“Golkar yang ada sekarang ini masih tetap menjadi pemenang di Sulawesi Selatan. Tapi kita ingin ada lompatan-lompatan yang cukup berat, karena kita akan menghadapi Pilkada 2020, kita akan menghadapi pemilihan-pemilihan serentak berikutnya, jadi memang harus terpikirkan dari sekarang,” bebernya.
Sementara untuk persyaratan dukungan awal 30 persen, Taufan Pawe dirinya sangat optimis dengan kemampuan masing-masing 9 calon Ketua DPD II Golkar Sulsel bisa mempengaruhi pemilik suara.
“Terkait dukungan 30 persen karena itu normatif, maka tidak ada pilihan lain para calon ini harus punya kemampuan meyakinkan para pemilik suara untuk memberikan dukungan kepada dirinya. 30 persen bukan jumlah yang sedikit dari 30 suara yang diperebutkan kalau 30 persen berarti harus mendapatkan 9 suara,” jelasnya.
“Itu menurut saya tinggal bagaimana kemampuan para calon ini meyakinkan pemilik suara untuk memberikan dukungan pada awalnya dulu setelah itu baru pemilihan suara dibalik bilik nantinya,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, persaingan untuk mendapatkan kursi empuk di Golkar Sulsel tentunya bersaing dengan menawarkan konsep demi meyakinkan pemilik suara.
“Saya rasa kandidat yang ada ini, semua punya kapasitas dan kemampuan yang tidak diragukan, tinggal mungkin nantinya bagaimana aduh konsep visi, misi, asah kedepa, melihat seperti apa calon ketua DPD I partai Golkar itu punya leadership, srong leader untuk mengantar partai Golkar ini jauh lebih baik,” pungkasnya.