32 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeEdukasiTeknik Lingkungan Unibos Bahas Sinergitas Pengelolaan Sampah

Teknik Lingkungan Unibos Bahas Sinergitas Pengelolaan Sampah

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Melihat situasi dan kondisi lingkungan saat ini, Teknik Lingkungan Unibos bahas sinergitas pengelolaan sampah melalui web seminar.

Webinar ini berangkat dari kondisi sampah yang semakin meningkat. Hal itu juga yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir dan masalah lingkungan di kota Makassar.

Dalam Webinar Nasional ini, Sinergitas Pengelolaan Sampah diangkat menjadi tema utama.

Momentum ini juga menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya, seperti Melinda Aksa (CEO Bosowa Foundation), Dr. Indriyani Rachman (Environmental Engineering Kitakyushu University Jepang), Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si (Kepala P3E Sulawesi & Maluku), Saharuddin Ridwan, S.S., M.M (Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia).

Webinar ini turut diikuti oleh 350 peserta dari berbagai kalangan profesi, seperti dosen, mahasiswa, sampai dengan karyawan.

Menurut keterangan Rektor Universitas Bosowa, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng, seminar tersenut memang sangat penting untuk dilakukan, untuk menemukan solusi terbaik dalam menangani permasalahan lingkungan.

“Seminar seperti ini sangat penting dilaksanakan. Melihat perilaku manusia yang terus kurang memperhatikan dampak sampah yang semakin banyak dari waktu-kewaktu,” ujar Daleh.

BACA: Dua Mahasiswa Unibos Raih Prestasi Tingkat Nasional

“Oleh karena itu seminar ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat supaya ada ide dan soslusi untuk mengelola sampah,” lanjutnya, Rabu (29/7/2020).

Hal ini juga merupakan bentuk dari Tri Dharma perguruaan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat dalam upaya membantu pemerintah melaukan edukasi kepada warga, agar bisa mengolah sampah secara makro dan mikro.

Sebelumnya, Unibos telah melakukan implementasi membentuk lembaga Sekolah Sampah, Makassar Memilah Sampah, yang juga turut didukung oleh Bosowa Peduli.

“Tentunya dengan gagasan dari Ketua Yayasan Aksa Mahmud yang akan mengedukasi warga masyarakat, untuk mengurangi produksi sampah dan bagaimana cara mengelola sampah yang dihasilkan,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Indriyani Rachman, Selaku (Environmental Engineering Kitakyushu University Jepang), menyampaikan beberapa pembahasan.

“Kita sebaiknya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi mensinkronkan kurikulum Pendidikan dengan Pendidikan lingkungan.”

“Di sekolah, sebaiknya anak-anak diberi edukasi tentang bahaya sampah dan bagaiamana mengolala sampah mulai dari kecil, agar terbentuk budaya mengelola sampah yang baik di tengah masyarakat,” terangnya.

Untuk lingkungan Bosowa Foundation sendiri telah lebih dulu menerapkan pengelolaan sampah dengan berbagai cara. Hal ini diungkapkan CEO Bosowa Foundation, Melinda Aksa, yang juga sekaligus dewan pembina Bosowa Peduli.

“Jika di internal kita sendiri telah menerapkan beberapa teknik olah sampah. Termasuk yang organik dan non organik. Ada yang bisa dijadikan pupuk, ada yang bisa dijadikan bahan kreasi, dan ada juga yang bisa dijadikan tabungan uang, dengan cara menjual sampah ke mall sampah.”

“Selain itu untuk mengatasi banjir, kita telah menerapkan sistem biopori rumahan yang diaplikasikan di unit-unit pendidikan dan rumah-rumah karyawan,” bebernya.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menjaga lingkungan hidup, juga bagian dari edukasi kepada masyarakat.

“Tentunya segala macam bentuk untuk menjadikan lingkungan terjaga juga kami lakukan. Termasuk penanaman pohon dan penghijauan dalam ruang. Ini kami lakukan untuk membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat. Salah satunya telah kami terapkan di Kec.Manggala Makassar,” tutup Melinda.

spot_img

Headline

Populer

spot_img