SULSELEKSPRES.COM – Sebuah masjid Palestina di kota Al-Bireh, dekat kota Ramallah, Tepi Barat dibakar oleh para pemukim ilegal Israel. Para pemukim ini diduga menduduki daerah tersebut sejak Senin (27/7) lalu.
Menurut kantor berita Wafa yang dikutip Middle East Eye, Rabu (29/7), kamar mandi masjid Al-Bir wa al-Ehsan dibakar dan dirusak, tapi dilaporkan tidak ada korban yang terluka dalam kejadian itu.
Para pelaku mencorat-coret dinding masjid yang berisi kalimat, “Pengepungan untuk orang Arab dan bukan orang Yahudi” dan “tanah Israel adalah untuk orang-orang Israel”.
Wali Kota Al-Bireh, Azzam Ismail, mengatakan kepada Wafa bahwa pemukim Israel memasuki kota pada Senin dini hari dan menyemprotkan grafiti rasis beserta slogan-slogan di dinding bagian dalam masjid. Mereka juga menyulut kobaran api.
Warga Al-Bireh melihat kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat sebelum pemadam kebakaran tiba, dan polisi Palestina datang untuk menyelidiki insiden tersebut.
Al-Bireh dikelilingi blok pemukiman Israel, Biet El di utara dan pemukiman ilegal Psagot di selatan. Lalu di sebelah barat terdapat kota Ramallah di Palestina. Masjid Al-Birr wa al-Ehsan terletak di pinggir kota.
BACA:Â Duta Besar China untuk Israel Ditemukan Meninggal di Tempat Tidur
Wakil dari Dinas Wakaf dan Agama Otoritas Palestina, Husam Abu al-Rub, mengutuk serangan itu.
“Ini adalah tindakan rasis dan tindakan kriminal yang ditanggung oleh pemerintah pendudukan, karena mendukung kelompok-kelompok teroris ini,” kata al-Rub, mengacu pada Israel dilansi rari laman CNNIndonesia.
Pada Januari lalu, para pemukim Israel membakar sebuah masjid di pinggiran kota Sharafat, Yerusalem Timur dan menulis slogan-slogan anti-Arab di tembok-temboknya.
Vandalisme yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap komunitas Palestina dikenal sebagai serangan “label harga”, dan digunakan untuk mengintimidasi penduduk serta menegaskan supremasi Yahudi di wilayah-wilayah yang telah diduduki secara militer Israel sejak 1967.
Serangan “label harga” menjadi semakin umum terjadi di Tepi Barat. Mereka merusak ban mobil dan mengecat slogan-slogan anti-Arab, menyerang warga Palestina, membakar properti dan tempat-tempat suci, dan menebang pohon milik petani Palestina.