MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Satu kursi anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2024-2029 masih kosong selama hampir lima bulan.
Hal ini dikarenakan adanya calon legislatif terpilih yang terkandung kasus tindak pidana korupsi.
Namanya adalah Hamsyah Ahmad.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng itu merupakan Calon Legislatif terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pemilu 2024 lalu.
Politisi Partai berlambang Ka’bah itu bertarung di Dapil IV Wilayah Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar.
Seharusnya ia dilantik bersama 84 anggota dewan pada Selasa (24/9/2024) lalu.
Akibatnya, satu jatah kursi PPP masih kosong setelah Hamsyah Ahmad terjerat dalam kasus korupsi dugaan penyalahgunaan anggaran rumah tangga DPRD Bantaeng.
Kasus dugaan korupsi itu mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp4,9 miliar.
Sekretaris DPRD Sulsel, M. Jabir, mengakui hingga detik ini belum ada usulan nama pengganti dari PPP untuk mengisi satu jatah kursinya.
Terlebih, pelantikan Hamsyah Ahmad baru dapat dilakukan setelah ada kejelasan hukum terkait statusnya.
Jabir menegaskan, pengisian kursi yang kosong baru dapat dilakukan setelah adanya putusan hukum dari Pengadilan Negeri (PN).
Dan pelantikan tidak bisa dilanjutkan tanpa keputusan hukum yang jelas.
Karena itu kan panjang proses, kalau pun yang bersangkutan divonis, tentu akan mengajukan banding inkra
“Dulunya kan dia mau (dilantik), tetapi tidak bisa. Meskipun dalam aturan memungkinkan untuk dilantik terlebih dahulu lalu diberhentikan, tetapi tidak mungkin langsung diusulkan karena belum ada dasar hukumnya,” kata M Jabir belum lama ini.
Selain itu, Jabir menyebutkan bahwa setelah adanya putusan inkrah dari Pengadilan Negeri, surat pengusulan pelantikan harus diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Apalagi Kemendagri sangat selektif soal aturan. Jati tidak serta merta diadakan pelantikan,” ungkapnya.
Jabir menerangkan, PPP sebenarnya memiliki jatah 8 kursi legislator, termasuk kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel.
Namun, akibat kasus hukum yang menimpa Hamsyah Ahmad, PPP kehilangan satu kursi tersebut.
Sehingga hanya memiliki 7 perwakilan di DPRD Sulsel.
“Kan sebetulnya PPP yang rugi, karena seharusnya mereka mendapatkan 8 kursi, namun jadi hanya 7 kursi,” tambahnya.
Daftar 84 Anggota DPRD Sulsel 2024-2029 Dilantik, 1 Tertunda Tersangkut Kasus Korupsi
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel terpilih masa jabatan 2024-2029 resmi dilantik di Kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (24/9/2024).
Sebanyak 84 anggota dewan Sulsel mengucap janji dan sumpah.
Ketua Pengadilan Tinggi Makassar H Zainuddin memimpin sumpah jabatan.
“Sesuai ketentuan dalam UU 23 Tahun 2014 dan PP 12 tahun 2018 bahwa sebelum memangku jabatan anggota DPRD Sulsel terlebih dahulu mengucap sumpah dan janji,” jelas Zainuddin.
“Saya Ketua Pengadilan Tinggi Makassar memandu sumpah saudara/i sebagai anggota dewan DPRD Sulsel masa bakti 2024-2029,” lanjutnya.
Saat ditanya kesediaan menjabat, para anggota dewan dengan lantang menjawab kesediaannya.
“Bersedia,” tegas para anggota dewan
Diketahui, ada 85 anggota DPRD Sulsel terpilih periode 2024-2029.
Namun hanya 84 anggota dewan yang dilantik.
Nasdem sebagai pemenang menempatkan 17 anggota legislatif.
Satu anggota legislatif diketahui ditunda pelantikannya.
Yakni Hamsyah Ahmad dari PPP.
Namanya tak disebut Sekretaris DPRD Provinisi Sulsel Muhammad Jabir.
Hamsyah Ahmad kini sedang tersandung kasus hukum tindak korupsi di DPRD Bantaeng.
PPP sendiri menunggu putusan mantan ketua DPRD Bantaeng ini
Anggota DPRD masa jabatan 2024 – 2029:
– Nasdem
1. Andi Rachmatika Dewi
2. Andi Prasetyo Tanta
3. Dr Machmud
4. Capt Hariadi
5. Hj Salmawati
6. Mizar Roem
7. Muh Sadar
8. Muh Taufik Malik
9. H Muhammad
10. Suriadi Bohari
11. Asman SE
12. Azizah Irma
13. Andi Insan P Tanri
14. Syukur
15. Andi Aan Nugraha
16. Yosua Rinti Kadang
17. Dr Ani Nurbani
– Golkar
18. Dr Andi Kadir Halid
19. Rahman Pina
20. Lukman B Kady
21. Hj Maryani Ali
22. Ayu Indira
23. Sofyan Syam
24. Andi Patarai Amir
25. Andi Izman Maulana Padjalangi
26. Andi Muhammad Ikram
27. Zulkifli Zain
28. Yariana Somalinggi
29. Fhireno Sakti Bassar
30. Drs Jasrum
31. Ir Marthen Rantetondok
– Gerindra
32. Edward Wijaya Horas
33. Fadhel Tauphan Ansar
34. Andi Tenri Indah
35. Hj Vonny Ameliani Suardi
36. H Patudangi
37. Hj Andi Nirawati
38. Yasir Machmud
39. Andi Tenri Abeng Salangketo
40. Sultan Tajang
41. Andi Saiful
42. H Rusdin Tabi
43. Firmina Tallulebang
44. Marjono
– PPP
45. Salman Alfariz Karsa Sukardi
46. Rifail Ka’bah Faizal Hijaz
47. Rafiuddin
48. Ahmad Fauzan Guntur
49. Sufriadi
50. Saharuddin
51. Rusli Sunali
– PKB
52. Andi Fauzi Wawo
53. Musakkar
54. H Fadillah Fajriana
55. bahtiar
56. Andi Muhammad Anwar Purnomo
57. Havid Pasha
58. Andi Ayoga
59. Zulfikar Limolang
– Demokrat
60. Fatma Wahyuddin
61. Heriwawan
62. H Syahrir
63. Anarchie Arus Bakti
64. Muhtadin
65. Yuniana Mulyana
66. Fadriaty
– PKS
67. Yeni Rahman
68. Haslinda
69. Mallarangan
70. Abdul Rahman
71. Nur Hasbiah main
72. Andi Irwan Wirasasti
73. Andi Syafiuddin
– PDIP
74. Fadli Ananda
75. Ansar Zainal Bate
76. Alimuddin
77. Rahmat Muhayang
78. Andi Putra Barara Lantara
79. Esra Lamban
– PAN
80. Hamzah Hamid
81. Kamaruddin
82. Irfan AB
83. Asni
– Hanura
84. Marji Rumpak.
85.