25 C
Makassar
Wednesday, March 26, 2025
HomePolitikTersandung Kasus Korupsi, Satu Kursi PPP Masih Kosong di DPRD Sulsel

Tersandung Kasus Korupsi, Satu Kursi PPP Masih Kosong di DPRD Sulsel

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Satu kursi anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2024-2029 masih kosong selama hampir lima bulan.

Hal ini dikarenakan adanya calon legislatif terpilih yang terkandung kasus tindak pidana korupsi.

Namanya adalah Hamsyah Ahmad.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng itu merupakan Calon Legislatif terpilih dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pemilu 2024 lalu.

Politisi Partai berlambang Ka’bah itu bertarung di Dapil IV Wilayah Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar.

Seharusnya ia dilantik bersama 84 anggota dewan pada Selasa (24/9/2024) lalu.

Akibatnya, satu jatah kursi PPP masih kosong setelah Hamsyah Ahmad terjerat dalam kasus korupsi dugaan penyalahgunaan anggaran rumah tangga DPRD Bantaeng.

Kasus dugaan korupsi itu mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp4,9 miliar.

Sekretaris DPRD Sulsel, M. Jabir, mengakui hingga detik ini belum ada usulan nama pengganti dari PPP untuk mengisi satu jatah kursinya.

Terlebih, pelantikan Hamsyah Ahmad baru dapat dilakukan setelah ada kejelasan hukum terkait statusnya.

Jabir menegaskan, pengisian kursi yang kosong baru dapat dilakukan setelah adanya putusan hukum dari Pengadilan Negeri (PN).

Dan pelantikan tidak bisa dilanjutkan tanpa keputusan hukum yang jelas.

Karena itu kan panjang proses, kalau pun yang bersangkutan divonis, tentu akan mengajukan banding inkra

“Dulunya kan dia mau (dilantik), tetapi tidak bisa. Meskipun dalam aturan memungkinkan untuk dilantik terlebih dahulu lalu diberhentikan, tetapi tidak mungkin langsung diusulkan karena belum ada dasar hukumnya,” kata M Jabir belum lama ini.

Selain itu, Jabir menyebutkan bahwa setelah adanya putusan inkrah dari Pengadilan Negeri, surat pengusulan pelantikan harus diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Apalagi Kemendagri sangat selektif soal aturan. Jati tidak serta merta diadakan pelantikan,” ungkapnya.

Jabir menerangkan, PPP sebenarnya memiliki jatah 8 kursi legislator, termasuk kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Namun, akibat kasus hukum yang menimpa Hamsyah Ahmad, PPP kehilangan satu kursi tersebut.

Sehingga hanya memiliki 7 perwakilan di DPRD Sulsel.

“Kan sebetulnya PPP yang rugi, karena seharusnya mereka mendapatkan 8 kursi, namun jadi hanya 7 kursi,” tambahnya.

Daftar 84 Anggota DPRD Sulsel 2024-2029 Dilantik, 1 Tertunda Tersangkut Kasus Korupsi

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel terpilih masa jabatan 2024-2029 resmi dilantik di Kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (24/9/2024).

Sebanyak 84 anggota dewan Sulsel mengucap janji dan sumpah.

Ketua Pengadilan Tinggi Makassar H Zainuddin memimpin sumpah jabatan.

“Sesuai ketentuan dalam UU 23 Tahun 2014 dan PP 12 tahun 2018 bahwa sebelum memangku jabatan anggota DPRD Sulsel terlebih dahulu mengucap sumpah dan janji,” jelas Zainuddin.

“Saya Ketua Pengadilan Tinggi Makassar memandu sumpah saudara/i sebagai anggota dewan DPRD Sulsel masa bakti 2024-2029,” lanjutnya.

Saat ditanya kesediaan menjabat, para anggota dewan dengan lantang menjawab kesediaannya.

“Bersedia,” tegas para anggota dewan

Diketahui, ada 85 anggota DPRD Sulsel terpilih periode 2024-2029.

Namun hanya 84 anggota dewan yang dilantik.

Nasdem sebagai pemenang menempatkan 17 anggota legislatif.

Satu anggota legislatif diketahui ditunda pelantikannya.

Yakni Hamsyah Ahmad dari PPP.

Namanya tak disebut Sekretaris DPRD Provinisi Sulsel Muhammad Jabir.

Hamsyah Ahmad kini sedang tersandung kasus hukum tindak korupsi di DPRD Bantaeng.

PPP sendiri menunggu putusan mantan ketua DPRD Bantaeng ini

Anggota DPRD masa jabatan 2024 – 2029:

– Nasdem

1. Andi Rachmatika Dewi

2. Andi Prasetyo Tanta

3. Dr Machmud

4. Capt Hariadi

5. Hj Salmawati

6. Mizar Roem

7. Muh Sadar

8. Muh Taufik Malik

9. H Muhammad

10. Suriadi Bohari

11. Asman SE

12. Azizah Irma

13. Andi Insan P Tanri

14. Syukur

15. Andi Aan Nugraha

16. Yosua Rinti Kadang

17. Dr Ani Nurbani

– Golkar

18. Dr Andi Kadir Halid

19. Rahman Pina

20. Lukman B Kady

21. Hj Maryani Ali

22. Ayu Indira

23. Sofyan Syam

24. Andi Patarai Amir

25. Andi Izman Maulana Padjalangi

26. Andi Muhammad Ikram

27. Zulkifli Zain

28. Yariana Somalinggi

29. Fhireno Sakti Bassar

30. Drs Jasrum

31. Ir Marthen Rantetondok

– Gerindra

32. Edward Wijaya Horas

33. Fadhel Tauphan Ansar

34. Andi Tenri Indah

35. Hj Vonny Ameliani Suardi

36. H Patudangi

37. Hj Andi Nirawati

38. Yasir Machmud

39. Andi Tenri Abeng Salangketo

40. Sultan Tajang

41. Andi Saiful

42. H Rusdin Tabi

43. Firmina Tallulebang

44. Marjono

– PPP

45. Salman Alfariz Karsa Sukardi

46. Rifail Ka’bah Faizal Hijaz

47. Rafiuddin

48. Ahmad Fauzan Guntur

49. Sufriadi

50. Saharuddin

51. Rusli Sunali

– PKB

52. Andi Fauzi Wawo

53. Musakkar

54. H Fadillah Fajriana

55. bahtiar

56. Andi Muhammad Anwar Purnomo

57. Havid Pasha

58. Andi Ayoga

59. Zulfikar Limolang

– Demokrat

60. Fatma Wahyuddin

61. Heriwawan

62. H Syahrir

63. Anarchie Arus Bakti

64. Muhtadin

65. Yuniana Mulyana

66. Fadriaty

– PKS

67. Yeni Rahman

68. Haslinda

69. Mallarangan

70. Abdul Rahman

71. Nur Hasbiah main

72. Andi Irwan Wirasasti

73. Andi Syafiuddin

– PDIP

74. Fadli Ananda

75. Ansar Zainal Bate

76. Alimuddin

77. Rahmat Muhayang

78. Andi Putra Barara Lantara

79. Esra Lamban

– PAN

80. Hamzah Hamid

81. Kamaruddin

82. Irfan AB

83. Asni

– Hanura

84. Marji Rumpak.
85.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img