30 C
Makassar
Thursday, April 18, 2024
HomeEdukasiUnhas Kukuhkan Syahrul Yasin Limpo jadi Guru Besar

Unhas Kukuhkan Syahrul Yasin Limpo jadi Guru Besar

- Advertisement -

MAKASSAR,SULSELEKSPRES.COM – Universitas Hasanuddin mengukuhkan Guru Besar atau Professor Kehormatan kepada Menteri Pertanian RI, Prof Dr H Syahrul Yasin Limpo SH.M.Si.MH, Kamis (17/3/2022).

Syahrul Yasin Limpo usai dikukuhkan selaku Guru Besar Kehormatan menyampaikan orasi ilmiahnya.

Dalam orasi ilmiahnya, Syahrul sapaan SYL ini memaparkan alasan dirinya mengajukan judul ‘Hibridasi Hukum Tata Negara Positivistik Dengan Kearifan Lokal Dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan’ untuk pengukuhan Guru Besar di bidang hukum tata negara dan kepemerintahan pada Fakultas Hukum Unhas.

Dikatakan Syahrul, selama 40 tahun dirinya terlibat di dunia pemerintahan. Memulai karier dari Lurah, Camat, Bupati, Wakil Gubernur, Gubernur hingga Menteri.

Selain itu, dirinya juga menempuh pendidikan formal dari sarjana hingga doktor di bidang hukum. Dia juga pernah menyelesaikan gelar magister bidang administrasi negara.

“Saya terlibat di dunia pemerintahan lebih dari 40 tahun sebagai medan pengabdian. Saya juga terlibat dalam ormas dan partai politik,” ucapnya.

Lanjut, kata dia, pendidikan formal di bidang hukum dan administrasi tata negara telah mengajarkan kebenaran berlandaskan teoritik. Lalu pengalaman di pemerintahan memberikan pemahaman tujuan pemerintah yang menghadirkan rahmat dan melindungi seluruk rakyat.

“Yang ketiga, pengalaman berpolitik memberikan saya kemampuan membaca reaksi atas sebuah aksi, melihat lawan politik sebagai sahabat dan mematikan rasa musuh dan dendam,” ujarnya.

Tak hanya itu, selama menjabat kepala daerah, dari Bupati hingga Bubernur, lalu jadi Menteri Pertanian. Syahrul Yasin Limpo selalu membuka ruang-ruang diskusi dengan ratusan guru besar dan doktor dari berbagai latar belakang pendidikan.

“20 Tahun terakhir saya lakukan kelas khusus di warkop, rumah hingga kantor. Kenapa diam-diam, agar jabatan saya sebagai wagub, gubernur dan menteri tidak kelihatan kurang cakap,” tambah mantan Kepala Biro Humas Pemprov Sulsel itu.

SYL menyebutkan orasi ilmiah yang disampaikan adalah bentuk pertanggungjawaban atas pengetahuannya yang telah dipraktekkan di lapangan.

“Ini adalah pidato profesor lapangan, saya mendapatkan pendidikan formal dari bidang hukum dan administrasi ditambah pengalaman dan kearifan lokal Bugis Makassar sehingga mengusung judul ini,” sebut mantan Gubernur Sulsel dua periode.

spot_img

Headline

Populer

spot_img