Waspada Penggunaan Jeruk Nipis di Kulit saat Terkena Sinar Matahari

Ilustrasi sinar matahari/ INT

SULSELEKSPRES.COM – Jeruk nipis memang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan kulit, terutama bagi kulit berminyak.

Namun, tahukahh anda bahaya menggunakan sari jeruk nipis di kulit, ketika terkena sinar matahari?
Dilansir dari hellosehaat.com, Dr. Delphine Lee, MD, Ph.D., seorang spesialis kulit menjelaskan bahwa furocoumarins yang terkandung dalam jeruk nipis memang bisa menyebabkan kerusakan kulit jika terpapar sinar ultraviolet A (UVA). Selain jeruk nipis, zat tersebut juga terkandung dalam buah dan sayuran lainnya seperti wortel, seledri, ubi jalar, dan buah-buahan citrus (misalnya jeruk mandarin, limau, lemon, dan jeruk bali).

Masalahnya, Anda mungkin tidak langsung menyadari kondisi ini. Kebanyakan orang baru merasakan gejala seperti nyeri, bengkak, dan muncul luka lepuh beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah terpapar sinar matahari.

Dalam kasus yang ringan, dokter mungkin hanya meresepkan salep antiradang untuk mengurangi ketidaknyamanan. Pada kasus Adam, luka lepuh yang sudah membesar ekstrem itu dipecahkan lalu dibalut dengan perban untuk mencegah terjadinya infeksi. Pasien tersebut juga mendapat obat steroid dan antihistamin untuk mengurangi pembengkakkan.

Sampai saat ini belum ada penelitian konkret yang menunjukkan berapa banyak jeruk nipis yang mampu memberikan efek luka bakar seperti kasus Adam. Namun, para ahli menduga paparan sinar UVA dengan jeruk nipis menghasilkan phytophotodermatitis.

Phytophotodermatitis merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika bahan kimia yang terkandung dalam jenis tanaman tertentu menyebabkan kulit terbakar atau meradang saat kena sinar matahari. Kondisi ini terjadi ketika seseorang bersentuhan langsung dengan tumbuhan. Dalam kasus yang dilaporkan di atas, Adam bersentuhan langsung dengan sari jeruk nipis.

Gejala phytophotodermatitis yang paling umum adalah kulit kemerahan, peradangan, gatal, kulit terasa panas seperti terbakar yang kemudian disertai dengan munculnya lepuhan. Umumnya, gejala muncul sehari sampai tiga hari setelah terpapar sinar matahari. Kebanyakan orang yang mengalami gejala phytophotodermatitis bisa membaik dengan sendirinya. Namun dalam kasus yang serius, kondisi ini memerlukan perawatan medis untuk meredakan gejala.

Bila gejala awal membaik, biasanya setelah 7 sampai 14 hari, kulit Anda mungkin memunculkan bintik-bintik kecokelatan yang dikenal dengan hiperpigmentasi. Kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.