24 C
Makassar
Monday, December 23, 2024
HomeMetropolisKetika Sulsel Kembali PSBB, Ini Kata Pengamat Ekonomi

Ketika Sulsel Kembali PSBB, Ini Kata Pengamat Ekonomi

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akhir-akhir ini kembali didengungkan. Termasuk di Sulawesi Selatan, terkait PSBB menjadi sebuah polemik. Tak sedikit yang menginginkan PSBB dan begitu pula sebaliknya.

Seorang Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Anas Iswanto Anwar, mengatakan bahwa ketika PSBB kembali dilakukan di Sulsel maka secara otomatis distribusi barang akan terganggu.

“Distribusi barang konsumsi itu barangkali itu bisa ji sedikit kita atasi. Yang susah itu kalau yang terganggu adalah distribusi bahan baku. Itu yang berbahaya karena pasti dampaknya akan berpengaruh terhadap ekonomi daerah karena terganggu distribusi barang,” kata Anas Iswanto Anwar kepada Sulselekspres.com, Sabtu (9/1/2021).

Menurutnya kita semestinya belajar dari PSBB sebelumnya bahwa perekonomian terganggu karena kita tidak punya perencanaan yang bagus.Mestinya sudah ada antisipasi sebelumnya untuk kemungkinan terburuk kembali PSBB.

“Untuk mengatur perekonomian tidak bisa seperti itu. Harus kita punya perencanaan yang bagus. Apa yang harus kita lakukan sekarang. Nah ini pembelajaran yang berharga lagi, jangan dilihat ini sebagai ancaman mestinya ini dilihat sebagai peluang,” tuturnya.

Anas menegaskan bahwa saatnya Sulsel mulai mendorong ekonomi domestik. Sehingga ketika jalur distribusi ke daerah lain terganggu itu tidak akan memberikan dampak yang signifikan.

“Kalau kita belum siap, maka tentu saja akan berdampak. Distribusi barang akan berkurang. Akhirnya bisa saja karena barang kurang, suplai kurang akhirnya harga akan naik. Maka bisa saja terjadi inflasi,” jelas Anas.

Dosen ekonomi tersebut kembali menegaskan bahwa selama Covid-19 masih ada, maka akan sulit untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi menjadi lebih bagus. Sehingga menurutnya di tahun 2021 ini pertumbuhan perekonomian di Sulsel bisa positif tetapi tidak besar. Hanya berkisar antara 2-3 persen.

“Kalau kita sudah redam ini Covid, maka saya yakin bisa sampai 3 atau 4 persen. Untuk di atas itu agak sulit untuk di tahun 2021,” lanjutnya.

Selain itu, kata Anas, ramalan tentang pertumbuhan ekonomi yang bisa sampai 5 persen di 2021 bisa saja ketika tidak terjadi lonjakan hingga yang terburuk mengakibatkan PSBB.

“Jadi tetap kita optimis, tapi tentu tidak sebesar optimis ketika akhir tahun kita memprediksikan bahwa awal tahun depan kita akan bagus. Orang mulai ragu lagi dengan kondisi yang sekarang,” pungkasnya.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img