25 C
Makassar
Monday, December 16, 2024
HomeHealthCiri Kanker Tiroid yang Jarang Disadari

Ciri Kanker Tiroid yang Jarang Disadari

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Tiroid adalah sebuah kelenjar yang mengontrol metabolisme dengan melepaskan hormon yang mengarahkan berbagai fungsi tubuh.

Kelenjar penting ini berbentuk seperti kupu-kupu kecil, dan biasanya ditemukan di bagian dalam depan leher. Ketika kelenjar ini mengalami masalah, tentunya berbagai fungsi tubuh dapat terdampak. Salah satu masalah serius yang dapat terjadi pada kelenjar tiroid adalah kanker.

Kanker tiroid berkembang ketika sel-sel kelenjar tiroid berubah atau bermutasi hingga tak terkendali. Lama kelamaan sel-sel ini membentuk tumor. Melansir dari American Cancer Society, kanker tiroid dikaitkan dengan kondisi bawaan, tetapi penyebab pasti sebagian besar kasus kanker tiroid belum diketahui. Untuk itu, mengenali ciri-ciri kanker tiroid sedini mungkin perlu dilakukan. Agar penanganan dan pengobatan dapat segera dilakukan secara efektif.

Kenali Ciri Kanker Tiroid Sedini Mungkin

Kanker tiroid jarang menimbulkan gejala, terutama pada tahap awal perkembangannya. Namun, ketika memasuki tahap lanjutan, kanker tiroid ditandai dengan munculnya benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher, tepatnya di bawah jakun dan tidak terasa sakit.

Melansir dari American Cancer Society, gejala kanker tiroid yang bisa diamati, yaitu:
• Benjolan di leher yang tumbuh dengan cepat;
• Pembengkakan di bagian leher;
• Rasa sakit di bagian depan leher yang terkadang naik ke telinga;
• Sakit tenggorokan;
• Sulit menelan;
• Sulit bernapas;
• Suara serak dan tidak membaik setelah beberapa minggu;
• Nyeri pada bagian leher;
• Batuk terus-menerus.

Perlu diketahui bahwa tidak semua benjolan yang muncul pada leher disebabkan oleh kanker tiroid. Sebagian besar pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh penyakit gondok. Gondok sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh kondisi hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Hipertiroidisme disebabkan oleh terlalu banyaknya hormon T3 dan T4. Sedangkan, hipotiroidisme adalah kebalikannya, yaitu kekurangan hormon T3 dan T4.

Risiko kanker tiroid meningkat pada orang yang mengidap gangguan tiroid, memiliki riwayat keluarga dengan kanker tiroid, kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas, sering terpapar radiasi (terutama di bagian leher dan kepala), memiliki gangguan pencernaan Familial Adenomatous Polyposis (FAP) dan mengidap akromegali.

Kalau kamu memiliki salah satu dari tanda atau gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Pemeriksaan untuk Diagnosis Kanker Tiroid

Mengingat benjolan di leher umumnya tanda dari penyakit gondok, seseorang yang memilikinya perlu menjalani pemeriksaan untuk memastikan apakah benjolan tersebut disebabkan oleh gondok atau kanker tiroid. Berikut ini tes dan prosedur yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker tiroid meliputi:

• Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik adalah langkah awal dalam mendiagnosis kanker tiroid. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari perubahan fisik pada tiroid. Selain itu, dokter juga akan menanyakan tentang faktor risiko, seperti paparan radiasi yang berlebihan dan riwayat keluarga tumor tiroid.
• Tes darah. Tes darah membantu dokter untuk menentukan apakah kelenjar tiroid berfungsi normal.
• Biopsi. Untuk melakukan biopsi, dokter perlu memasukkan jarum panjang dan tipis ke nodul tiroid. Ini biasanya dibantu dengan USG untuk mengarahkan jarum ke nodul. Setelah diambil, sampel kemudian dianalisis di laboratorium untuk mencari sel kanker.
• Tes pencitraan. Tes pencitraan membantu dokter untuk menentukan apakah kanker telah menyebar di luar tiroid. Tes pencitraan mencakup computed tomography (CT), positron emission tomography (PET) atau ultrasound.
• Pengujian genetik. Beberapa orang dengan kanker tiroid meduler umumnya memiliki perubahan genetik yang dikaitkan dengan kanker endokrin lainnya. Dokter akan merekomendasikan pengujian genetik pada seseorang dengan riwayat keluarga kanker untuk mencari gen yang meningkatkan risiko kanker.

Apakah Kanker Tiroid Bisa Sembuh Total?

Kanker tiroid dapat diobati hingga sembuh total, bahkan jika pengidapnya sudah mencapai stadium lebih lanjut. Jenis perawatan yang dapat dilakukan tergantung dari jenis dan stadium kanker. Metode yang paling banyak digunakan untuk penanganannya kanker tiroid adalah metode operasi (pembedahan). Ada dua macam pembedahan, yaitu tiroidektomi dan lobektomi. Tiroidektomi adalah pengangkatan seluruh kelenjar tiroid, sementara lobektomi adalah pengangkatan kelenjar tiroid secara sebagian.

Metode lain yang dapat digunakan adalah terapi Ablasi Iodium Radioaktif atau Radioactive iodine ablation (RAI). Metode ini dilakukan tanpa pembedahan dan dapat dilakukan pada orang dewasa dan anak-anak. Umumnya dilakukan pasca pembedahan untuk sebagian pengidap kanker tiroid. Terapi RAI berfungsi untuk menghancurkan jaringan tiroid yang tersisa setelah pembedahan tiroidektomi.

Dengan proses yodium masuk ke jaringan tiroid dan radiasi menghancurkannya. Di samping itu, terapi RAI juga dapat digunakan agar kanker tidak menyebar ke kelenjar getah bening, serta area tubuh lainnya.

Pengidap kanker tiroid juga dapat melanjutkan pengobatan dengan pil hormon tiroid bila semua kelenjar tiroid sudah diangkat. Pil ini juga dapat membantu menghentikan sel-sel kanker kembali tumbuh. Pil akan menurunkan tingkat thyroid-stimulating hormon (TSH), yaitu hormon yang mendorong pertumbuhan sel kanker.(Halodoc)

spot_img
spot_img

Headline

spot_img