30 C
Makassar
Friday, December 27, 2024
HomeHealthSelain Insomnia, Ini 5 Penyakit yang Menyebabkan Susah Tidur

Selain Insomnia, Ini 5 Penyakit yang Menyebabkan Susah Tidur

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Seseorang yang merasa tidurnya nyenyak bisa jadi masih terganggu oleh rasa kantuk berlebihan di siang hari. Tanpa disadari, kondisi ini mungkin terjadi karena berbagai penyakit medis yang dialaminya. Sayangnya, tidak banyak yang tahu kalau sulit tidur juga tak hanya terjadi karena insomnia, tetapi ada kondisi medis lainnya.

Penyakit yang Membuat Susah Tidur

Lalu, apa saja penyakit yang membuat susah tidur selain insomnia? Berikut beberapa di antaranya:

Heartburn

Berbaring di tempat tidur sering kali membuat heartburn menjadi terasa lebih buruk. Kondisi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Kamu dapat menghindari masalah ini dengan tidak mengonsumsi makanan berat atau berlemak serta kopi dan alkohol, terutama pada malam hari. Selain itu, kamu bisa memosisikan tubuh bagian atas lebih tinggi dari kaki, atau mengonsumsi obat yang dapat membantu menekan sekresi asam lambung.

Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan bertahap kemampuan jantung untuk memompa, atau mengedarkan darah secara optimal. Gagal jantung dapat menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru dan jaringan.

Seseorang dengan gagal jantung bisa terbangun di malam hari dengan sesak napas, karena cairan tubuh berlebih yang menumpuk di sekitar paru-paru saat berbaring. Menggunakan bantal untuk meninggikan posisi tubuh bagian atas bisa membantu meringankan gejalanya.

Orang dengan kondisi ini juga perlu dibangunkan saat tertidur dengan pola pernapasan khas yang disebut pernapasan Cheyne-Stokes, serangkaian napas yang semakin dalam diikuti dengan penghentian pernapasan singkat.

Obat tidur benzodiazepin membantu beberapa orang untuk tetap tidur dengan gangguan pernapasan ini. Namun, beberapa lainnya perlu menggunakan oksigen tambahan atau alat yang dapat membantu meningkatkan tekanan di saluran napas bagian atas, dan rongga dada untuk membantu bernapas dan tidur normal.

Pria dengan kondisi gagal jantung kerap mengalami apnea tidur obstruktif, gangguan pernapasan yang ditandai dengan beberapa kali terbangun di malam hari. Hal ini tentu dapat mengganggu tidur, menyebabkan kantuk di siang hari, dan memperburuk gagal jantung.

Sementara itu, pada orang dengan penyakit arteri koroner, fluktuasi alami dalam ritme sirkadian dapat memicu angina (nyeri dada), aritmia (detak jantung tidak teratur), atau bahkan serangan jantung saat tidur.

Gangguan muskuloskeletal

Nyeri artritis dapat membuat orang sulit untuk tertidur dan berpindah posisi ketika beristirahat. Selain itu, pengobatan dengan steroid juga sering menyebabkan insomnia.

Kamu mungkin perlu mengonsumsi aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sebelum tidur. Tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan pada persendian di malam hari, sehingga kamu bisa beristirahat lebih baik.

Masalah pernapasan

Perubahan terkait sirkadian pada otot-otot di sekitar saluran udara dapat menyebabkan saluran udara menyempit pada malam hari. Kondisi ini akan meningkatkan potensi serangan asma nokturnal yang membangunkan seseorang yang sedang tidur secara tiba-tiba.

Kesulitan bernapas atau ketakutan akan serangan dapat membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur. Ini mirip dengan penggunaan steroid atau obat pernapasan lain yang turut memiliki efek stimulasi yang mirip dengan kafein.

Seseorang yang mengidap emfisema atau bronkitis mungkin juga mengalami kesulitan tertidur,  yang disebabkan karena produksi dahak yang berlebihan, sesak napas, dan batuk.

Kecemasan

Gangguan kecemasan umum ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau gelisah yang terus-menerus dan mengganggu. Perasaan ini luar biasa intens atau tidak proporsional dengan masalah dan bahaya nyata dari kehidupan sehari-hari pengidapnya.

Orang dengan kecemasan umum biasanya mengalami kekhawatiran yang berlebihan dan terus-menerus setiap hari selama enam bulan atau lebih. Gejala umum termasuk kesulitan tidur, kesulitan untuk tetap tidur, dan tidak merasa seperti beristirahat setelah tidur.

Beberapa kondisi lainnya yang menjadi penyebab kesulitan tidur selain insomnia adalah depresi, fobia dan serangan panik, epilepsi, demensia, skizofrenia, penyakit Parkinson, penyakit bipolar, hingga stroke dan sakit kepala.

Jika kamu mengalami salah satu dari kondisi medis tersebut sehingga berujung pada sulit tidur, segera lakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat.
Sumber: halodoc.com

spot_img
spot_img

Headline

spot_img