MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Mantan Bupati Kabupaten Gowa dua periode, Ichsan Yasin Limpo (IYL) menerbitkan buku politik hukum pendidikan. Karya pelopor pertama perda pendidikan gratis di Indonesia tersebut, kini sudah tersebar di 106 toko buku di Indonesia. Termasuk di Gramedia.
Buku yang berjudul Politik Hukum Pendidikan Dasar Dalam Sistem Pendidikan Nasional, ditulis dari disertasi Ichsan Yasin Limpo yang mengantarkannya sebagai lulusan terbaik Unhas di program doktoral Fakultas Hukum Unhas 2018.
Baca: Ichsan Yasin Limpo: Sosok Pecatur Politik Penuh Kejutan
Dalam buku yang diterbitkan Merdeka Book, berisi tentang permasalahan, tantangan dan solusi mengenai pendidikan dasar di Indonesia. Lengkap dengan perbandingan hasil penelitian di tujuh negara yang pendidikan dasarnya jauh lebih maju dibanding Indonesia.
Karya mantan kandidat gubernur Sulsel tersebut, terhitung mulai Agustus kini sudah menghiasi sejumlah toko buku, terutama di gramedia se-Indonesia. Buku ini ditempatkan bersama karya lainnya dari sejumlah penulis dan tokoh di Indonesia.
Baca: SYL : Kalau Bertandingji Ayamku Susah Kalah
“Buku ini tersebar di Gramedia di Indonesia, serta toko buku terkemuka di Indonesia,” kata Penerbit Merdeka Book, Mustofa A Noval, Jumat (24/8/2018).
Untuk distribusi awal di semua toko gramedia, tercatat ada 985 eksamplar. Dan penyebarannya terbanyak di Makassar. Terbanyak di Jakarta. Bahkan hampir semua toko buku yang terkenal di ibukota negara, tak sulit untuk mendapatkan buku tokoh peduli pendidikan tersebut,
Khusus di Makassar, bisa didapatkan di Gramedia di Mall Ratu Indah, dan Mall Panakukkang. Begitu pun untuk cabang Gramedia Makassar yang beroperasi di provinsi lain, seperti Gorontalo dan Maluku, serta di ibu kota Sulawesi lainnya.
Sekadar diketahui, Ichsan Yasin Limpo memang dikenal sebagai tokoh yang peduli pendidikan di Indonesia. Selain sebagai pelopor pertama perda pendidikan gratis di Indonesia saat menjabat bupati Gowa, juga kepala daerah yang menerobos sistem pendidikan, dengan menerapkan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Gowa.
SKTB yang kini dampaknya sudah mulai dirasakan di Gowa, tak jarang mendapat perhatian tersendiri dari pusat. Bahkan, Anies Baswedan saat masih menjabat menteri pendidikan, secara khusus mendatangi Ichsan, lalu mengundangnya untuk sharing mengenai SKTB.
Semasa IYL menjabat Bupati Gowa, tak ada lagi jenis pungutan di semua sekolah. Mulai dari SD hingga SMA. Semua benar-benar gratis dan berkualitas. Tak heran jika Gowa kini menjadi salah satu kiblat pendidikan di Indonesia.
Saat IYL maju sebagai kandidat gubernur, salah satu program prioritasnya, yakni pendidikan berkualitas secara merata tanpa pungutan dari SD hingga SMA dengan subsidi anggaran per tahun 1,5 triliun.
Ia meyakini, lewat program skala prioritas itu, pendidikan di Sulsel bisa lebih maju dan merata. Apalagi, para orang tua siswa tidak lagi terbebani dengan berbagai jenis pungutan. Sebab semua akan ditanggung oleh pemerintah melalui alokasi anggaran per tahunnya.
Ichsan Yasin Limpo memang fokus mendalami pendidikan dasar di Indonesia saat menempuh pendidikan program doktor di Unhas. Tak tanggung-tanggung sebagai bentuk keseriusannya memberikan Konstribusi untuk bangsa, ia melakukan penelitian di tujuh negara. Salah satunya di Finlandia yang dikenal sistem pendidikannya terbaik di dunia. (*)