GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyampaikan bela sungkawanya terhadap korban Muhammad Agus warga asal Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa yang merupakan korban dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM), di Kabupaten Nduga Papua, 2 Desember lalu.
Hal itu diungkapkan saat orang nomor satu di Gowa ini mengunjungi kediaman rumah duka, di Dusun Botong, Desa Bontomanai, Kecamatan Bungayya, Jumat (7/12/2018).
BACA:Â 16 Jenazah Korban di Ndunga Dipulangkan
Ia mengatakan, kejadian yang menimpa Agus ialah kejadian yang sangat disesalkan.
“Saya bersama jajaran Pemkab Gowa menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara kita Agus. Tentu kita semua menyesalkan kejadian ini dan memiliki perasaan yang sama atas kejadian tersebut, semiga keluarga diberi ketabahan dan menyerahka semuanya kepada negara khusunya TNI, Polri dalam rangka memberikan ganjaran yang setimpal terhadap kebiadaban pelaku,” ungkap Adnan.
BACA:Â Satu Korban Penembakan di Papua Asal Gowa
Dijelaskan Adnan, dirinya mendengar kabar penembakan Agus lima hari lalu, namun belum jelas karena jenazah korban belum diindetifikasi.
“Kalau dengar musibah ini sudah lima hari lalu tapi kabarnya masih simpang siur jadi belum bisa dikatakan korban tersebut orang Gowa, kami koordinasi terus dan baru kemarin bisa dipastikan ternyata betul Agus ini warga kita,” katanya.
BACA:Â Jokowi: TNI-Polri Tangani Kasus Penembakan Pekerja Infrastruktur di Papua
Selain itu, Jenazah Agus rencanya akan tiba di Pangkalan TNI-AU Lanud Hasanuudin pukul 18:20 Wita, sehingga diperkirakan tiba dikediamannya di Bungayya Pukul 21:00.
“Saya harap setelah jenazah tiba bisa langsung dimakamkan karna telah beberapa hari lalu kejadiannya, semoga keluarga diberi ketabahan dan ikhlas menghadapi,” harap Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia itu.
Terkait kejadian ini, Bupati Termuda se Kawasan Timur Indonesia ini akan memberikan bantuan kepada keluarga almarhum.
Diketahui, Muhammad Agus (25) merupakan anak sulung dari empat bersaudara dan diketahui menjadi pekerja proyek jembatan Trans Papua, dan menjadi salah satu korban yang tewas setelah diidentifikasi kepolisian.
Penulis: M. Syawal