SULSELEKSPRES.COM – Masyarakat Indonesia cenderung makan dengan jadwal yang tidak teratur. Hal ini disebabkan oleh kesibukan yang sudah dimulai sejak pagi. Kita pun akhirnya terbiasa makan saat ada waktu luang saja. Bahkan, ada banyak orang yang baru makan jika baru merasakan gejala lapar.
Meskipun rasa lapar ini bisa segera diatasi jika kita makan, kebiasaan telat makan ternyata bisa memberikan dampak buruk tersendiri, khususnya dalam hal merusak ritme sirkadian tubuh. Sebagai informasi, ritme sirkadian adalah perencanaan waktu yang telah dibentuk oleh tubuh demi mengendalikan berbagai fungsinya sesuai dengan kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. Hal ini bisa mempengaruhi produksi enzim demi mengolah makanan atau mengatur waktu kapan kita mengantuk dan tidur.
Jika kita telat makan, misalnya, tubuh sudah terlanjur memproduksi asam lambung atau enzim demi mengolah makanan. Sayangnya, tidak ada satu pun makanan yang masuk sehingga membuat keberadaan hal-hal tersebut akan percuma. Bahkan, bisa jadi akan menyebabkan efek samping seperti kram perut, kenaikan asam lambung, atau bahkan tukak lambung dengan sensasi yang sangat perih. Selain itu, kita juga akan rentan mengalami sakit perut dan kembung parah.
Berbagai gejala ini bisa dianggap sebagai masuk angin. Hal ini berarti, jika kita terbiasa telat makan, risiko terkena masalah kesehatan ini juga akan naik. Hanya saja, jika ada yang menyebut telat makan bisa menyebabkan flu, hal ini tidaklah benar. Flu dipicu oleh infeksi dari virus influenza, bukannya karena telat makan.
BACA:Â Waspada ! Spons Cuci Piring Kotor Bisa Sebabkan Diare
Meski dianggap sebagai masalah yang ringan, dalam realitanya masuk angin bisa membuat badan tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Hanya saja, apakah benar jika salah satu penyebab dari hal ini adalah kebiasaan telat makan?
Dikutip dari DokterSehat, pakar kesehatan menyebut masuk angin tidak termasuk dalam masalah medis. Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi dari gejala flu dan maag dengan gejala seperti tubuh yang terasa tidak nyaman, pegal-pegal, kembung dan begah, sering kentut, mual, hingga sakit perut. Bahkan, ada yang mengalami pilek dan hidung tersumbat dengan parah akibat hal ini.