MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) diduga mengalami persekusi oleh sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) saat menggelar demonstrasi, di bawah Jembatan Fly Over, Makassar. Sabtu (1/12/2018).
Demonstrasi dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa West Papua tersebut, mulanya berlangsung damai, hingga sekira pukul 14.40 Wita.
Baca Juga:
Video: Saat Sebelum 4 Mahasiswa Dianiaya oleh Oknum Polisi di Asrama Mahasiswa Papua
Hadiri Acara di Asrama Papua Makassar, 4 Aktivis Mahasiswa Diduga Dianiaya Oknum Polisi
Polisi Masih Selidiki Dugaan Makar di Asrama Mahasiswa Papua
Saat itu, sejumlah orang berpakaian biasa mendatangi titik konsentrasi massa, sembari menenteng baju yang diduga seragam salah satu ormas.
Orang itu terlihat menunjuk dan berusaha memecah konsentrasi massa aksi FRI-WP, dengan mendengungkan “Papua itu Indonesia”.
“Bubar ko semua, Indonesia satu tidak ada yang beda,” kata salah seorang yang mendekati massa dan berusaha menarik alat spanduk yang ditenteng sejumlah demonstran.
Menerima tekanan, konsentrasi massa mulai buyar. Sambil menyimpul tangan dan dijaga ketat aparat kepolisian, mereka berusaha menghindar dari amukan orang tak dikenal tersebut.
Baca: Peringati 56 Tahun NYA, FRI-WP Minta Warga Papua Diberikan Hak dan Kebebasan Tentukan Nasib
Sebelum peristiwa tersebut terjadi, salah seorang peserta aksi saat membaca maklumatnya, berharap agar diberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi warga Papua.
“Sebagian besar rakyat Indonesia yakin betul jika West Papua adalah bagian dari Indonesia. Tapi sejarah berkata: West Papua bukanlah bagian sah dari Indonesia,” ujarnya.
