SULSELEKSPRES.COM – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menganggap, penobatan Sri Mulyani Indarwati sebagai menteri keuangan terbaik 2018 versi majalah Global Markets, tidak sesuai dengan kenyataan.
Anggapan Hidayat ini merujuk adanya beberapa anggaran lembaga dan kementerian yang dikurangi sehingga menandakan permasalahan serius pada kinerja Sri Mulyani.
“Anggaran dikurangi lagi atau anggaran disesuaikan lagi memang permasalahan ini tentunya tidak terkait beliau. Tapi sebagai Menteri Keuangan yang diakui berkualitas tinggi kan harusnya sudah terprediksi,” ungkap Hidayat Nur Wahid dikutip dari detik.com, Minggu (14/10/2018).
Baca: Sri Mulyani: Lebih Gampang Dapat Pengakuan Luar Negeri daripada Dalam Negeri
Selain terkait anggaran, Hidayat juga menyoroti soal target pajak yang tidak terpenuhi. “Beragam masalah keuangan juga amat sangat tidak memuaskan gitu yah. Ya misalnya terkait masalah target pajak juga tidak terpenuhi,” tutur mantan ketua MPR ini.
Sebelumnya, Sri mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik Timur oleh Global Markets. Penghargaan ini diberikan berdasarkan kinerja anggaran pemerintah yang tumbuh pesat dalam tiga tahun terakhir.
Baca: Sering Dikepret Rizal Ramli, Sri Mulyani Justru Dinobatkan Menkeu Terbaik Asia Pasifik
Managing Editor Global Markets Toby Fildes mengatakan, Global Markets Awards tahun ini memberikan sejumlah penghargaan kepada para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari tujuh wilayah dunia. Salahsatunya kepada Menkeu Indonesia, Sri Mulyani.
“Mengapa Sri Mulyani mendapatkan penghargaan dari kami? Tahun sebelumnya penerimaan pajak tidak mencapai target lalu pada akhir 2017 realisasinya bisa mencapai 91%,” kata Fildes dalam Global Markets Awards 2018 di Ayodya Resort, Bali, Sabtu (13/10/2018) dilansir dari situs Katadata.co.id.