29 C
Makassar
Monday, February 17, 2025
HomeMetropolisASP Bersama Komunitas Nelayan Mariso Tuntut PT Ciputra

ASP Bersama Komunitas Nelayan Mariso Tuntut PT Ciputra

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pembangunan Kawasan Center Point Of Indonesia (CPI) sejak dari perencanaan sudah mendapatkan protes dari kalangan aktivis Lingkungan dan Masyarakat sipil.

Aliansi Selamatkan Pesisir (ASP) bersama Komunitas Nelayan Mariso, melakukan aksi demonstrasi di lokasi CPI, Kamis (19/9/2019). Mereka menuntut Ciputra sebangai pihak pengembang untuk bertanggung jawab atas dampak yang diakibatkan selama pembangunan CPI.

Dari data yang dihimpun ASP, privatisasi ruang pesisir ini setidaknya telah menggusur tempat tinggal 43 Kepala Keluarga (KK). Tidak hanya itu berbagai peralatan tangkap nelayan seperti jaring dan rumpon pun ikut tertimbun menjadi daratan baru.

BACA: Anggota Komisi C DPRD Makassar Terima Anspirasi Mahasiswa Soal CPI

Menurut Koordinator ASP, Muhaimin Arsineo bahwa sejak proyek reklamasi CPI berjalan, pihak Ciputra tidak pernah memperhatikan aspirasi nelayan yang bermukim di Mariso, sehingga akses nelayan tradisional terganggu oleh pembangunan ini.

“Seandainya PT. Ciputra mempunyai niat baik untuk memperbaiki lingkungan di pesisir Mariso, kemungkinan besar nelayan tidak akan protes. Karena buruknya proyek ini, sehingga puluhan nelayan Mariso dan ASP melakukan aksi protes keras terhadap Ciputra untuk meminta pertanggungjawabannya,” ungkap Muhaimin, Kamis (19/9/2019).

Reklamasi CPI juga telah memberikan dampak pada akses pendapat nelayan tradisional dari Kelurahan Tamarunang, Panambungan, dan Bontorannu, Kec. Mariso, akibat pendangkalan yang terjadi di jalur yang mereka lewati di sekitar lokasi CPI.

BACA: Dipusatkan di CPI, PSBM Bakal Dibuka Wapres Jusuf Kalla

Hal lain yang diabaikan oleh Ciputra adalah membuat terusan kanal jongaya. Solusi alternatif terkait jaminan akses nelayan ini juga dituangkan dalam Adendum AMDAL, namun belum dilaksanan sampai saat ini.

“PT. Ciputra harus berani bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh nelayan. Nelayan Mariso hanya menuntut agar PT. Ciputra segera mengeruk sungai Jongaya supaya akses nelayan Mariso ke laut berjalan dengan lancar,” kata Muhaimin

Selain itu, munurut Muhaimin, ASP dan Komunikasi Nelayan Mariso meminta PT. Ciputra segera memulihkan pesisir Makassar, hentikan pembangunan jembatan jilid II di lokasi CPI dan berikan akses nelayan untuk menangkap ikan di sekitar wilayah CPI.

“Nelayan Mariso tidak akan pernah berhenti melakukan protes terhadap proyek CPI Jikan PT. Ciputra tidak mengabulkan tuntutan nelayan,” tambahnya

Aksi dimulai sekitar pukul 09.00 wita, sementara itu sekitar pukul 11.20 wita mereka ditemui oleh Kepala Divisi PT. Ciputra – CPI, Syarif. Namun begitu menurut Muhaimin belum ada jawaban yang memuaskan. Syarif hanya memberikan saran agar persolan ini dan tuntutan yang ada dibawah ke Pemerintah Provinsi.

“Tapi dia mau menyediakan diri untuk diskusi dengan warga untuk membahas masalah ini. Kita rencanakan untuk pertemuan dgn Ciputra dan pemerintah Minggu depan,” tutup Muhaimin

Penulis: Muh. Ismail

spot_img
spot_img

Headline

spot_img