Di puncak Pua’Janggo dapat pula dilihat Pulau Liukang Loe dan Pulau Kambing/Betang dengan matahari terbenam. Situs Pua Janggo terdapat di puncak bukit desa Bira berjarak 2 km dari obyek wisata pantai Tanjung Bira.
Keindahan panorama dari puncak Pua Janggo ini sangat istimewa, karena kita dapat melihat lepas ke arah laut sekaligus menyaksikan perahu layar tradisional phinisi dengan latar Dermaga Bira dan Tanjung Bira yang dikelilingi oleh bukit karang yang sangat indah. Situs Pua Janggo terdapat di puncak bukit desa Bira berjarak 2 km dari obyek wisata pantai Tanjung Bira.

Di atas puncak Pua Janggo disiapkan pula fasilitas tempat beristirahat juga terdapat bekas tempat bersemedi Pua Janggo yang terdapat di puncak Bira hanya menyisakan pondasi bangunan yang beukuran 4 x 4 m, di areal tersebut hingga saat ini hanya terdapat sebongkah batu andesit berbentuk silinder yang mirip dengan batu nisan tipe gada dengan tinggi 75 cm dan diameter 20 cm. (Sumber: Spektrum Sejarah Budaya dan Tradisi Bulukumba; 2005).
Sebagai tokoh penyebar agama Islam yang kemudian oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan Pua Janggo. Nama asli Pua Janggo menurut beberapa sumber masih berbeda, ada yang mengatakan bahwa nama sebenarnya yakni Abdul Halis bin Abdullah dan ada juga sebagian orang yang mengatakan bahwa nama aslinya sebenarnya yakni Abdul Basir bin Abdul Jalil.
Pembuatan Sarung Tenun Khas Kajang