Pada 2013 lalu, Asar Said Mahbub seorang dosen di Universitas Unhas Makassar menuliskan dalam halaman blognya yang berjudul “Bulukumba, Negeri Indah Yang Harus Indah Diurus”, hal ini menjadi sesuatu yang menggelitik, dengan keindahan wisata Kabupaten ini ternyata perlu diurus, kenapa?
Asar Said menuliskan, jarang-jarang ada kabupaten yang ber 3 Dimensi, ada lautannya, ada daratannya dan ada pegunungannya. Bulukumba adalah salah satunya. Mulai dari Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, hingga ke Bone, 3 dimensi wilayah ini sangat kentara.
Kabupaten Bantaeng memanfaatkan betul kelebihan wilayahnya ini. Sekarang Kabupaten Bantaeng sudah menghasilkan apel dan strawbery sebagai komoditi andalan baru. Belum lagi tanaman talasnya yang bisa membuat kaya mendadak petaninya sekali panen, dengan input modal dan tenaga kerja yang minim.
Bulukumba, negeri yang elok, sejak masuk ke daerah perbatasan kita sudah disuguhi pemandangan sawah yang membentang, disana ada objek wisata sejarah yang potensil karena dulunya wilayah itu bekas bandara tempat pahlawan nasional asal Kabupaten Bulukumba Andi Sulthan Dg Radja dijemput ke Jakarta untuk menghadiri acara yang mahapenting.
Selain itu, masih ada wisata pendidikan yang sebenarnya bisa digarap yakni areal perkebunan kapas yang lengkap dengan industrinya, belum lagi sedang dibangun rice milling yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk siswa-siswa memahami proses industri dan proses penciptaan komoditi.
Masih ada lagi industri pembuatan core plywood PT PAL. disana siswa bisa belajar bagaimana proses membuat tripleks (kayu lapis) dan belajar bagaimana membuat bibit di persemaian.