MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan akui susah menemukan langsung pelaku cukong atau pemilik modal saat Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung.
Komisioner Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad mengatakan, acap kali temukan pelaku pelanggaran Pemilu di berbagai daerah di Sulsel. Namun pelaku utama atau cukong sampai saat ini masih belum diketahui pasti.
“Ada memang daerah tertentu, yang kita harus antispasi kemungkinan adanya cukong atau pemilik modal besar, saat Pemilu,”ungkap Saiful Jihad saat ditemui di Kantor Bawaslu Sulsel, Jalan A.P Petterani Makassar, Senin (15/10/2018).
BACA JUGA:Â
Bawaslu Ajak Peserta Pemilu Sportif Dalam Berkompetisi
Ingin Wujudkan Pemilu Damai, Bawaslu Jejaki Kerjasama dengan Jurnalis
Ingin Saingi Jokowi-Ma’ruf, Prabowo-Sandi Fokus Garap Tim dan Relawan
Selain menyediakan modal, para cukong juga acap kali memberikan tindakan intimindasi kepada masyarakat, di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Saiful mengaku, kasus cukong pernah ditemukan saat Pilkada Takalar 2017 dan Pilgub Sulsel 2018 lalu.
“Di TPS banyak keluhan, adanya intimindasi dari oknum dan ada juga aparatur desa cenderung melakukan intimindasi. Jadi jangan lagi ada intimindasi bagi calon tertentu di daerah tertentu, karena sebelumnya banyak temua yang mengunakan aparatur desa untuk intimindasi masyarakat,” tambahnya lagi.
Oleh karena itu, Saiful berharap harus ada keterlibatan seluruh elemen masyarakat, untuk sama-sama melakukan pengawasan terhadap pelanggaran saat Pemilu. Terlebih saat Pileg dan Pilpres 2019 nanti.
