SULSELEKSPRES.COM – Peneliti Perhimpunan Demokrasi Indonesia, Rocky Gerung ikut memberikan tanggapan soal terjadinya perusakan atribut Partai Demokrat jelang kedatangan SBY di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).
Rocky Gerung juga mengaitkan perusak baliho dengan rejim penguasa saat ini.
“Ngamuk kepada baliho. Rejim dungu,” kata Rocky Gerung melalui media sosial Twitternya.
Ngamuk kepada baliho. Rejim dungu.
— Rocky G (@rockygerung) December 15, 2018
Sebelumnya, Elite DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik juga mengaitkan langsung perusakan bendera Demokrat dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Riau.
Baca Juga:
Soal Perusakan Baliho, Demokrat: Presiden Jokowi Kami Mengalah
Rocky Gerung Sindir Kursi Kosong di Acara Jokowi
Rocky Gerung: Saya Bayangkan Ada Aliansi Jurnalis Akal Sehat
“Presiden @jokowi yang mulia, kedatangan Ketua Umum kami @SBYudhoyono di Pekanbaru sudah dipersiapkan lebih lama dari kehadiran Bapak yang mendadak. Mohon maaf kader kami terlanjur masang ribuan poster menyambut beliau. Itu samasekali tak diniati untuk menyaingi Bapak Presiden,” kata Rachland.
SBY disebutnya bukanlah saingan Jokowi. Sehingga perusakan atribut didaerah yang akan didatangi Jokowi seharusnya tidak terjadi.
“Pak @SBYudhoyono tidak nyapres. Beliau bukan saingan Pak @Jokowi dalam Pilpres mendatang. Sedikit akal sehat akan membantu siapapun pendukung Bapak Presiden memahami fakta itu. Seharusnya tak usah ada kejadian merusak dan mencabuti poster-poster menyambut Pak SBY di Pekanbaru,” katanya.
Dia menyebut kalau atas perintah SBY, semua spanduk tersebut kini dicabut. Pihaknya disebut kini mengalah, dan tak ingin balas-membalas.
Baca:Â Reuni 212, Rocky Gerung: Hari Unik, Ada Kegembiraan Ada Kedunguan
“Atas perintah Pak @SBYudhoyono, semua poster dan spanduk menyambut kehadiran beliau di Pekanbaru kini dicabut. Semoga Bapak Presiden @jokowi yang mulia yakin kami tak berniat mengganggu. Kami mengalah. Tak akan membalas. Pemilu damai tercapai bila kita semua saling menghormati,” ujarnya.