27 C
Makassar
Tuesday, March 19, 2024
HomePSMBernardo Tavares Anggap Pertandingan Borneo FC Vs PSM Tidak Adil

Bernardo Tavares Anggap Pertandingan Borneo FC Vs PSM Tidak Adil

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares menyayangkan kepemimpinan wasit pada perempat final Piala Presiden 2022 PSM Makassar dan Borneo FC. Menurutnya, wasit yang memimpin pertandingan tidak menjalankan tugasnya dengan adil.

“seperti yang saya sebutkan dan saya sampaikan juga kemarin, bahwa saya hanya ingin melawan 1 tim. (Tetapi) hari ini kita melawan 2 tim,” kata Bernardo usai pertandingan, Minggu (3/7/2022).

Pertandingan antara Borneo FC Vs PSM Makassar berakhir untuk kemenangan tuan rumah dengan skor 1-2. Gol dicetak oleh Agung Prasetyo menit ke-6 dan Matheus Pato menit 18′.

BACA JUGA :  Usai Kalah, Hari Ini Punggawa PSM Kembali Permantap Strategi

“Setelah gol kedua dari Borneo sepertinya game sudah terhenti. mengapa saya bilang terhenti, karena bola sangat susah ditemukan di stadion. Tidak ada bola,” keluh Bernardo.

Pelatih asal Portugal itu menyindir panitia tuan rumah yang sengaja hanya menyiapkan satu bola dalam pertandingan. Hal tersebut membuat banyak waktu yang terbuang saat bola keluar lapangan.

“Saya hampir berpikir kita harus ambil bola dari Makassar lagi setelah gol kedua Borneo. Ball kids tidak pegang bola, yang kelihatan cuman satu bola yang ada di pertandingan. Jadi pada saat bola out kita harus kehilangan beberapa detik setelah itu,” sesal dia.

BACA JUGA :  PSM Boyong 19 Skuatnya Ke Banjarmasin

Hingga pada momentum tepat, PSM Makassar memperkecil ketertinggalan lewat gol indah Wiljan Pluim dari eksekusi bola mati. Pluim menghujami gawang Borneo FC dengan roket tendangan jarak jauhnya pada menit ke-75.

PSM Makassar coba mengejar ketertinggalan, tetapi hingga 4 menit tambahan waktu yang diberikan wasit, tidak ada lagi gol yang tercipta. Bahkan dipenghujung laga terjadi tensi panas di bench PSM Makassar.

“Kalian bisa melihat bahwa pada saat wasit mengambil keputusan, kadang-kadang asistennya pun tidak sama dengan keputusan yang dia ambil,” tegasnya.

Pelatih 42 tahun menilai hal-hal semacam inilah yang membuat sepakbola Indonesia tertinggal jauh dari negara lain. Bahkan negara kecil seperti Bahrain pun, Indonesia tertinggal.

“Saya cuma menyampaikan sebagai contoh, Bahrain sebuah negara kecil, berpenduduk jauh lebih sedikit daripada Indonesia, namun melihat ranking Bahrain dibandingkan Indonesia. Karena apa, karena hal ini terjadi dalam negeri ini,” jelas mantan pelatih Hidd SCC klub asal Bahrain tersebut.

Bernardo berharap, hal-hal seperti ini tidak harus kembali terjadi di laga berikutnya. Ini semua demi perkembangan sepakbola Indonesia yang didukung animo suporter yang luar biasa.

“Indonesia punya suporter dan animo yang sangat besar terhadap sepak bola. Kita ingin mempertontonkan sepakbola, olahraga. Suporter ingin menikmati permainan tersebut. mengapa harus dibungkus dengan hal seperti ini,” pungkasnya.

spot_img

Headline

Populer