28 C
Makassar
Saturday, October 12, 2024
HomeRagamBKIPM Makassar Monitoring Hasil Tangkapan Nelayan

BKIPM Makassar Monitoring Hasil Tangkapan Nelayan

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sulawesi Selatan menjadi lokasi rawan penangkapan ikan tidak ramah lingkungan. Pada masa pandemi ini, dibeberapa daerah di Indonesia kondisi tersebut masih terjadi.

Koordinator Nasional Destruktif Fishing Watch (DFW) Indonesia Moh Abdi Suhufan menjelaskan investigasi yang dilakukan DFW Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini masih terjadi beberapa kasus destruktif fishing.

Sejumlah tempat yang menjadi daerah destructive fishing, kata dia, antara lain di perairan Sumenep Madura, Tojo Una-Una, dan Morowali Sulawesi Tengah, Halmahera Maluku Utara, Sumbawa dan Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, serta perairan Flores Timur Nusa Tenggara Timur.

“Kebanyakan pelaku ini menggunakan bom dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan,” jelasnya kepada Rabu (01/07).

Dia juga meminta kepada pemerintah terutama kepada BKIPM untuk aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ciri-ciri ikan hasil tangkapan destructive fishing.melalui kampayen publik.

BACA: APPBI dan Pemkot Makassar Bersinergi Terapkan Protokol Kesehatan

Sementara itu, Kepala BKIPM Makassar Sitti Chadidjah, menyampaikan selama tiga tahun terakhir yakni 2018-2020, BKIPM Makassar telah melakukan monitoring pengawasan destructive fishing berupa pengambilan sampel dan pengujian hasil tangkapan ikan nelayan.

“Kami telah memonitoring berupa pengambilan sampel dan pengujian hasil tangkapan ikan nelayan yang ada di Kabupaten Pangkep, Sinjai, Kepulauan Selayar dan Kota Makassar. Selain itu, juga dilakukan pelatihan deteksi cepat ikan hasil tangkapan destructive fishing kepada penyuluh perikanan,” terangnBKIPM Makassarya.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img