MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Program Badan Usaha Lorong (Bulo) yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKN) Kota Makassar diharapkan menambah penghasilan atau menjadi motor ekonomi masyarakat sebagai destinasi wisata di Kota Makassar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, Sri Sulsilawati, mengatakan bahwa jika kawasan peduli inflasi tersebut dikelola dengan baik, ditata rapi. Maka bukan hanya akan menjadikan lorong itu produktif. Tapi juga destinasi wisata.
“Jika ini dikelola dengan baik maka akan hadir loring yang indah, aura kehidupan yang positif dan ini bisa kita tawarkan menjadi destinasi wisata ke dinas terkait,” katanya, saat ditemui disela-sela rapat kordinasi, Kamis (29/11/2018).
Nanti, kata dia, akan dibicarakan dalam rakor apakah, dinas terkait melihat adanya potensi lorong atau Badan Usaha Lorong tersebut. Sehingga, kedepan masyarakat atau petani loring juga akan didorong menciptakan oleh-oleh khas untuk dijajakan kepada wisatawan lorong nantinya.
“Nanti kita tawarkan dan bersinergi dengan dinas pariwisata apakah memiki potensi untuk menjadi destinasi wisata dengan mengandalkan oleh-oleh dan lorong yang indah untuk para wisatawan yang akan datang,” jelasnya.
Namun, hal itu, kata Sri, membutuhkan sinergitas seluruh SKPD. Dan melalui rapat koordinasi ini menghasilkan dalam percepatan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya dari segi ketahanan pangan, tetapi ketahanan ekonomi dan sosial.
“Dengan rakor ini kelompok tani lorong diharapkan juga bisa membuat olahan pangan industri rumah tangga dan menghasilkan oleh-oleh. Jadi tan lorong bisa menciptakan bukan saja lorong yang indah, tapi juga produktif,” jelasnya.
