TAKALAR, SULSELEKSPRES.COM – Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg, masih menjadi persoalan diberbagai daerah khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satunya, terjadi di Kabupaten Takalar, yang turut merasakan dampak tersebut, dengan kenaikan harga yang tidak wajar disebabkan kelangkaan stok.
Terkait hal tersebut, Bupati Takalar, Syamsari Kitta mengatakan, pihaknya memerintahkan para Camat yang ada di Takalar, untuk memantau kondisi di lapangan. Bahkan, kata dia, dalam berbagai kesempatan pihaknya juga turut memantau langsung untuk memastikan, apa saja yang menjadi keluhan pengecer maupun masyarakat setempat.
BACA:Â Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Beri Sanksi Kepada 65 Agen Tabung Gas
“Kami sering melakukan kunjungan dibeberapa pedagang. Mereka mengeluhkan kurangnya stok, dan bahkan ada pedagang yang tidak sama sekali memiliki stok,” ungkapnya, Jumat (31/08/2018).
Syamsari membeberkan, kelangkaan tersebut juga terjadi akibat besarnya konsumsi dan permintaan, pada saat perayaan Iduladha baru-baru ini. Terlebih, katanya, pihaknya menemukan adanya perubahan fungsi pemakaian gas elpiji.
BACA:Â Elpiji 3 Kg Langkah, Soni Larang PNS Ikut Konsumsi
“Yang tadinya untuk kebutuhan memasak di dapur, namun malah menjadi bahan bakar pompa air. Itu dilakukan oleh petani untuk mengairi persawahan,” terangnya.
Sebagai solusinya, lanjut Syamsari, pihaknya meminta kepada pihak terkait khususnya Pertamina dan agen yang ada di Takalar, untuk tetap berupaya menjamin ketersedian stok elpiji 3kg. Supaya, tambah dia, masyarakat tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dapurnya sehari-hari.
“Kami juga meminta dengan tegas agar semua ASN dalam lingkup Pemkab Takalar, untuk tidak menggunakan gas elpiji 3kg. Karena, itu merupakan hak masyarakat yang kurang mampu yang telah disubsidi,” tandasnya.