26 C
Makassar
Thursday, March 28, 2024
HomeRagamCara Aman Bertransaksi Digital dan Terhindar dari Penipuan

Cara Aman Bertransaksi Digital dan Terhindar dari Penipuan

Penulis(*)
- Advertisement -
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Banyaknya ragam jenis transaksi digital yang mulai berlaku di Indonesia membuat masyarakat harus lebih berhati-hati.

Dibutuhkan pemahaman terhadap literasi digital untuk lebih aman dalam bertransaksi daring. Atas dasar tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo menyelenggarakan Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Hal ini juga berdasarkan arahan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal agar masyarakat cerdas dan produktif.

Pada hari ini (6/8) dilaksanakan secara virtual (webinar) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Adapun tema kali ini adalah “Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital”. Program kali ini menghadirkan 366 peserta dan empat narasumber, yaitu presenter TV, Ajeng Mawaddah Puyo; CEO dan pendiri Rumah Karawo, Agus Lahinta; Account Executive PT Visionet Internasional (OVO), Arbi Samura; serta Redaktur Eksekutif Ligo.id, Arfan Dalanggo. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Agung Cahyono selaku jurnalis TV. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, Ajeng Mawaddah Puyo, membawakan tema “Bertransaksi secara Digital dengan Mudah dan Aman”. Ia menyampaikan perkembangan transaksi digital, faktor yang mendorong orang beralih ke transaksi digital, dan aturan bagi pebisnis serta konsumen. “Tips aman bertransaksi digital: lindungi data pribadi, transaksi di kanal resmi, hindari transfer langsung, dan adukan hal mencurigakan,” pesannya.

BACA JUGA :  Bangkit dari Pandemi Covid-19 dengan Literasi Digital

Berikutnya, Agus Lahinta menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Dalam sesinya, ia membagikan data pengguna produk finansial di Indonesia, aktivitas pengguna internet, pendapatan e-dagang, serta metode pembayaran. Ia juga menguraikan etika dan tips bertransaksi di dunia digital bagi konsumen dan penjual. “Cermati deskripsi barang, status penjual, bandingkan harga, proses pembayaran, dan pengiriman barang,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Arbi Samura membawakan tema tentang “Budaya Digital: Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Ia menjelaskan jenis tagihan daring yang bisa dibayarkan melalui berbagai metode termasuk pembayaran digital. “Sebelum bayar tagihan daring, baca cermat kebijakan, gunakan layanan surel, dana tersedia, pastikan akun tujuan dan nominal yang dimasukkan sesuai, jangan mengepos PIN transaksi, dan simpan bukti transaksi,” pesannya.

Arfan Dalanggo, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Jenis-jenis Penipuan di Internet dan Cara Menghindarinya”. Arfan menuturkan orang bisa tertipu karena serakah, ketakutan, atau terlalu peduli. Ia juga memaparkan jenis-jenis penipuan digital berikut tips agar tidak tertipu. “Jaga informasi pribadi, ubah berkala kata sandi kuat, minta dampingan, teliti, dan lapor jika ada yang mencurigakan,” tegas Arfan.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Salah satu penanya, Donathea Angelica Johar, bertanya tentang bagaimana cara meminimalkan sifat konsumtif dan apakah dompet digital yang ada saat ini sudah punya keamanan data yang cukup baik. Agus Lahinta mengatakan, untuk mengurangi sifat konsumtif, sebaiknya kita memanfaatkan apa yang ada sudah tersedia. “Terkait dompet digital, saya pikir para pelaku finansial sangat aware terhadap data-data kita karena pasti mereka akan berusaha menampilkan yang terbaik agar bisa bersaing dengan kompetitor,” imbuh Agus.

BACA JUGA :  Maksimalkan Usaha Daring untuk Bangkit dari Keterpurukan

(*)

spot_img

Headline

Populer