SULSELEKSPRES.COM – Hingga medio 2017, jumlah pengidap HIV di dunia sudah mencapai 36,7 juta jiwa. Di Indonesia sendiri, jumlah pengidap HIV mencapai lebih dari 301.959. Penderita HIV itu tersebar di beberapa provinsi di Indonesia seperti Jakarta sebanyak 55.099 orang, Jawa Timur 43.399 orang, Papua 27.052 orang, Jawa Barat 31.293 orang, Papua 30.699 orang, dan Jawa Tengah 24.757 orang.
Dari data yang diberikan oleh Kemenkes RI, terjadi peningkatan yang signifikan dari penularan HIV setiap tahunnya. Penularan ini terjadi karena masyarakat belum memahami tentang seks yang sehat atau ada praktik seks bebas yang cukup masif khususnya di kota besar.
Tugas kita adalah menyadarkan masyarakat akan bahaya dari HIV itu sendiri. Sekali terkena virus tidak akan sembuh selamanya. Harapan untuk hidup panjang tetap ada, tapi harus bergantung dengan obat seperti ARV yang saat ini memiliki harga cukup mahal di pasaran.
BACA:Â Pemeran Pria di Video Vina Garut Positif, Ini Penyebab HIV
Seseorang yang mengidap HIV biasanya mengalami beberapa atau semua tanda-tanda di bawah ini:
Sering demam selama 1 tahun, tapi tidak diketahui dengan jelas penyebabnya. Biasanya demam dipicu oleh kondisi seperti kelelahan atau infeksi lainnya seperti flu atau infeksi saluran kemih.
Sering mengalami batuk dan pilek. Saat menelan, tenggorokan sering sakit meski awalnya baik-baik saja. Virus akan mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga infeksi di area tenggorokan akan lebih mudah terjadi dan cukup sulit untuk ditangani.
Pengidap HIV juga kerap lelah dan lemas sehingga malas melakukan banyak aktivitas seperti bekerja atau olahraga. Kondisi ini terjadi cukup masif dan kadang terlihat dengan sangat jelas perbedaannya. Dari awalnya aktif langsung menjadi pasif.
Sering seriawan dan mengalami infeksi pada mulut. Rongga mulut akan muncul bercak putih yang akan sakit saat digunakan untuk makam. Kondisi ini terjadi berkali-kali dan membuat aroma dari mulut jadi tidak sedap dan Anda jadi semakin sulit untuk makan.
HIV yang cukup parah juga kerap mengalami diare kronis selama 2 minggu. Diare pada umumnya bisa ditangani dengan cara pemberian obat jenis OTC yang dijual di luar sana. Namun, kalau sudah diberi obat masih tetap muncul gejalanya, kemungkinan besar sedang terjadi masalah pada tubuh yaitu gangguan pada saluran cerna.
Tanda terakhir yang paling jelas adalah turunnya berat badan tanpa sebab sehingga terlihat pucat seperti kekurangan gizi. Penurunan berat badan biasanya terjadi kalau Anda melakukan diet, itu pun sekitar 1 kg per minggu agar sehat. Kalau penurunan cukup masif dan susah dikendalikan, pemeriksaan sudah harus dilakukan.
Mulai mengalami gangguan psikis mengingat kondisi tubuh terus menurun dan Anda tidak bisa melakukan apa pun dengan tenang dan selalu tersiksa. Apalagi tubuh sering sakit dan Anda sulit makan.
Inilah beberapa tanda dari HIV yang sering sekali tidak kita sadari dan tubuh mulai melemah perlahan-lahan. Kalau Anda merasa pernah melakukan seks yang tidak aman, ada baiknya untuk secara melakukan pengecekan status tubuh. Kalau non reaktif berarti tidak sedang terjadi masalah. Namun, kalau sebaliknya, pengobatan harus dilakukan.
Sumber: DokterSehat