MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof H.M Nurdin Abdullah, memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai wabah virus corona atau Covid-19 ini dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta lembaga terkait seperti OJK, Bulog, Bank Indonesia, dan pihak terkait lainnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, sudah melakukan Rakor dengan seluruh Forkopimda, bupati dan wali kota se-Sulsel.
“Saya baru saja pada pagi tadi melaksanakan rapat melalui video conference dengan seluruh Forkopimda, bupati dan wali kota. Saya memberikan arahan kepada bupati wali kota untuk menyikapi, tidak masalah Covid-19 saja, tetapi kondisi ekonomi kita, kondisi masyarakat kita,” jelas Nurdin Abdullah melalui sambungan live streaming atau video conference, Kamis, 26 Maret 2020.
Pada Rakor kedua ini membahas tiga poin penting. Yakni masalah kesehatan, keadaan ekonomi dan masalah jejaring sosial masyarakat Sulsel.
“Tentu, ini ada dampak. Dampak ekonomi terutama. Saya ingin menyampaikan arahan Bapak Presiden dalam menyusun kebijakan, kita harus mengingat tiga poin prioritas, yang paling pertama soal kesehatan masyarakat, kedua menyiapkan jejaring sosial dan yang ketiga dampak ekonomi,” urainya.
“Terutama dalam rapat ini saya ingin menekankan aspek jejaring sosial dan dampak ekonomi. Secara singkat mungkin saya ingin sampaikan kepada seluruh peserta rakor bahwa memang kondisi Sulawesi Selatan dalam kondisi serius dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19,” lanjutnya.
Ia menyampaikan juga ungkapan terimakasih kepada seluruh kepala daerah yang sudah melaksanakan apa yang menjadi instruksi Presiden Republik Indonesia dan imbauan dari Pemprov Sulsel.
“Saya sampaikan bahwa seluruh kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan physical distancing. Antara lain dengan meliburkan anak sekolah, menghimbau orang untuk bekerja dari rumah, dan menjaga jarak,” ujarnya.
Ia juga merasa bersyukur dengan adanya persetujuan dari pemerintah pusat untuk bisa melakukan uji laboratorium sendiri di tiga tempat di Sulsel, dan bisa membuahkan hasil cukup maksimal dengan volume pemeriksaan sampel mencapai 60 perharinya.
“Sebelumnya, pemeriksaan masih bertumpu di laboratorium Jakarta, sehingga banyak saudara-saudara kita masih ke acara pengantin, ke acara hajatan, ke pasar, ke mal dan lain sebagainya, padahal ternyata dia positif,” terangnya.
“Kalau kita lihat beberapa hari yang lalu hanya satu, dua yang positif. Nah hari ini kita sudah melakukan uji laboratorium sendiri, jadi ada tiga lokasi tempat uji laboratorium kita yaitu Balai Laboratorium Kementerian Kesehatan, kedua RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan yang ketiga adalah Universitas Hasanuddin Makassar. Nah ini bisa kita selesaikan 60 sampel per hari, jadi bisa lebih cepat lagi,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak berprasangka buruk terhadap mereka yang sudah terkena Covid-19. Karena, ada beberapa yang sudah dinyatakan sehat dari tim medis.
“Nah inilah kita ambil langkah cepat. Saya meminta langsung kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Menkes untuk diberikan kewenangan untuk uji laboratorium sendiri, sehingga Alhamdulillah kita bisa selesaikan,” tutupnya.