SULSELEKSPRES.COM – Partai Demokrat menanggapi reaksi politisi PDIP Adian Napitupulu dan Hasto Kristiyanto atas kritik yang disampaikan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
Adian dan Hasto dianggap menanggapi kritik dengan cara menghina AHY. Hal itu disampaikan Demokrat dalam sebuah video yang diunggah Kepala Bappilu DPP Demokrat, Andi Arief di akun Twitter @Andiarief_, Selasa (20/9/2022).
Partai Demokrat menganggap kader PDIP ini begitu reaktif menanggapi kritik AHY. Hal demikian disebutnya menggelikan.
“Kenapa sedemikian cara membela, hingga harus menghina orang yang mereka tidak kenal,” kata Demokrat dalam video tersebut seperti dilansir dari CNNIndonesia.
Partai Demokrat juga mengungkit pernyataan ekonom Faisal Basri terkait pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi.
“Fakta bahwa biaya membangun jalan tol, menurut Faisal Basri sangat mahal dibandingkan negara tetangga, apalagi faktornya jika bukan karena korupsi,”
katanya.
Dalam videonya, Demokrat meminta Adian dan Hasto untuk lebih fokus mengingatkan pemerintahan Jokowi dibanding menghina AHY atas kritiknya.
“Karena itu, Hasto, Adian, untuk apa pula kita berdebat soal ini? Lebih baik gunakan energi kalian untuk mempengaruhi Presiden untuk memperbaiki apa yang masih bisa diperbaiki,” kata Partai Demokrat.
“Mintalah Presiden untuk segera mereformasi institusi penegak hukum. Kebusukan telah terbuka menganga,” ujarnya.
AHY sebelumnya dalam kegiatan Demokrat memberikan kritik tajam. Dia mengklaim 70 hingga 80 persen infrastruktur pada pemerintahan Jokowi merupakan proyek Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sehingga Jokowi hanya kebagian gunting pita.
Adapun Adian sempat membalas kritik AHY tersebut. Dia mengaku kasihan terhadap AHY lantaran salah menyampaikan data di depan publik.
“Saran untuk teman teman di Partai Demokrat, tolong jangan jerumuskan AHY. Kan kasihan sudah sewa tempat mahal, bicara di hadapan 3.000 kader, pakai sound system ribuan watt, diliput banyak media. Eh, data yang disampaikan salah total,” sentil Adian.