MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Hubungan antara Partai Demokrat dengan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny kian memanas.
Keharmonisan antar keduanya tidak lagi terlihat pasca-Danny bergabung dengan Nasdem, hingga mendeklarasikan dukungan ke pasangan capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’aruf Amin.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe saat dikomfirmasi, tak menampik hal itu.
Menurut Ullah sapaannya, apa yang dilakukan Danny telah mencederai Demokrat sebagai satu-satunya parpol yang mengusungnya selama dua kali Pilkada Makassar berturut-berturut.
“Persepsi masyarakat terhadap kelakuan Danny yang pengkhianat bukan tidak mungkin bakal terulang lagi pada pilwalkot 2020 nantinya,”ujar Wakil ketua DPRD Sulsel itu, Selasa (8/1/2018).
Selain itu, kata Ullah, Danny harusnya tetap netral di pilpres ini, “jangan sampai rakyat berpikir kalau dia memang pengkhianat, yah berkaca pada Pilgub kemarin Danny tak mampu memenangkan Punggawa di Makassar,”katanya.
Ullah menambahkan, untuk pemilihan walikota 2020 nantinya, ia tak bisa memastikan apakah akan tetap mendukung Danny atau malah sebaliknya Partai Demokrat punya calon sendiri untuk diikutkan pada Pilwalkot mendatang.
“Sebagai parpol pendukung Danny kemarin, sebaiknya Danny berhati-hati dalam mengambil keputusan karena Partai Demokrat tak main-main dalam hal ini,” pungkasnya.
Diketahui, dibeberapa kesempatan sebelumnya Danny berkomitmen akan memenangkan Demokrat di Pileg 2019, kini ia kembali menjanjikan kemenangan, namun di partai yang berbeda, yakni Nasdem.