MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Seleksi calon direksi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar untuk periode 2020-2025, resmi dibuka per 2 Januari 2020 lalu.
Kendati demikian, proses pelelangan terkesan tertutup. Pasalnya panitia seleksi seolah enggan membeberkan kandidat yang telah mendaftar.
Wakil Ketua I DPRD Kota Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) mengatakan hal tersebut merupakan hal yang lumrah, sebab PDAM tengah membutuhkan sosok atau figur yang mempunyai skill yang berkompeten.
“Karena PDAM ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Tidak ada orang yang tidak butuh air. Jadi kami tidak mau orang menjadi direksi itu orang-orang yang tidak punya kemampuan atau jejak rekamnya kurang bagus,” kata ARA di Kantor DPC Partai Demokrat, Jalan Urip Sumohardjo, Senin (6/1).
Ia menambahkan, proses pelelangan direksi atau perekrutan di sejumlah Perusda, baik itu PD Parkir, PD Pasar, PD Terminal, hingga PDAM, dilakukan tanpa adanya komunikasi dengan pihak legislatif.
“Tapi saya hanya menyampaikan kepada Pemkot bahwa mencari figur PDAM itu betul-betul disampaikan ke kami di DPRD. Bagaimana pun DPRD ini mitra dari Pemkot mengenai siapa yang akan jadi posisi direksi,” ucapnya
“Komunikasi secara informal ada, biasa kita ketemu tapi secara resmi belum. Selanjutnya kami akan menyampaikan atau menanyakan ke Pj Wali Kota Makassar mengenai persyaratan di direksi PDAM seperti apa, mekanisme dan lainnya,” tambahnya.
Diketahui, perekrutan Direksi PDAM Kota Makassar berdasarkan Pengumuman Pendaftaran Nomor: 001/Pansel/Perumda Air Minum.KM/I/ tentang seleksi terbuka direksi Perumda Air Minum Makassar. Seleksi direksi dengan jabatan Direktur Utama, Direktur Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Teknik masing-masing satu orang.
