Dewan Tolak Usulan Anggaran Pagar Rujab Wali Kota

Ilustrasi / INT

PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Komisi II DPRD Parepare kembali mencoret permintaan anggaran yang diajukan jajaran pemkot setempat pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan 2017.

Pemangkasan kali ini dilakukan pada Bagian Pembangunan Setdako Parepare.

Ketua Komisi III DPRD Satria Parman Agoes Mante mengatakan item anggaran program yang diajukan Bagian Pembangunan dan dipangkas tersebut yakni rencana pembangunan pagar rumah jabatan wali kota. Pemangkasan yang dilakukan, kata dia, karena menganggap pagar kompleks rujab wali kota yang ada saat ini masih layak.

Selain itu, jelasnya, item pada Rancanan Anggaran Kerja (RAK) yang diajukan menyebutkan jika pegar yang akan dibangun menggunakan sistem remot.

“Terlebih alasann menggunakan pagar remote itu katanya untuk membatasi keluar masuknya orang lantaran intensitas kegiatan di rujab wali kota yang semaikin tinggi. Menurut mereka (Bagian Pembangunan) sekarang rujab tidak aman. Tapi ini seolah-olah mau membatasi masyarakat masuk rumahnya sendiri,” ujar Parman, Rabu (11/10).

Pemerintah, kata Parman lagi, sejauh ini hanya berkutat pada pembangunan fisik yang asas manfaatnya tidak menyentuh kepentingan masyarakat. Pemerintah, ujar legislator PKS tersebut, hanya mementingkan pembangunan fisik tanpa melihat asas manfaatnya bagi masyarakat.

Sementara anggota Komisi II Heri Ahmadi membenarkan pencoretan item pembangunan pagar rujab wali kota karena alasan yang lagi-lagi dianggap tidak logis.

Menurutnya, masih banyak hal yang lebih urgen untuk mendapat perhatian pemerintaqh ketimbang membangun pagar yang dinilai masih layak dan hanya akan menghabiskan anggaran.

“Lebih baik anggarannya dialihkan ke program lain yang lebih menyentuh masyarakat,” ujarnya.

Terpisah, Kabag Pembangunan Anzar Makkarai mengaku jika pengajuan anggaran pembangunan pagar rujab wali kota dianggap sudah sesuai kebutuhan, mengingat sudah bertahun-tahun pagar rujab orang nomor satu di kota Habibie tersebut belum pernah tersentuh rehab.

“Pagar rujab wali kota sudah puluhan tahun tidak pernah direhab. Usianya sudah sangat tua, makanya perlu peremajaan,” kata dia.

Menyoal pagar bersemot, Anzar berdalih jika hal itu baru tahap perencanaan awal. Nantinya akan menggunakan remote atau tidak, tergantung dari hasil perencanaan. “Itu hanya pengajuan. Tentu soal pembangunannya menggunakan remote atau tidak berdasarkan hasil akhir perencanaan. Jadi anggaran yang kita ajukan itu, belum final,” tandasnya.