27 C
Makassar
Friday, July 26, 2024
HomeEdukasiFDK KPI UIN Alauddin Makssar Workshop Literasi Beragama, Datangkan Narasumber dari Universitas...

FDK KPI UIN Alauddin Makssar Workshop Literasi Beragama, Datangkan Narasumber dari Universitas Kebangsaan Malaysia

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COMKegiatan Workshop Literasi Beragama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) mengadakan workshop literasi beragama dengan mengusung tema “Penerapan Jurnalisme Islam dalam Mewujudkan Moderasi Beragama”. Pada tanggal 20 Mei 2024.

Menariknya jurusan KPI yang didampingi langsung oleh Sekretaris Jurusan, Komunikasi Penyiaran Islam Haidir Fitra Siagian, mendatangkan pemateri dari salah satu Universitas terkenal di negara Malaysia, Prof. Dr. Normah Mustaffa yang merupakan dosen pada Universitas Kebangsaan Malaysia.

Wakil Dekan II Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Rahmawati Harun, M. Si membuka acara workshop literasi beragama sekaligus mengucapkan terima kasih kepada narasumber Normah Mustaffa yang datang jauh-jauh dari Kuala Lumpur Malaysia serta bukan kali pertama menjadi narasumber pada kegiatan workshop tersebut.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh prodi KPI ini akan memberikan semacam pencerahan sekali  lagi tentang, bagaimana sebaiknya seorang insan-insan jurnalis terutama di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam melahirkan broadcastur jurnalis yang mampu melaksanakan atau mewujudkan berita yang tanpa hoax dan kemudian juga mewujudkan sebuah situasi suasana yang kondusif antar umat beragama.” Tuturnya

Dalam pidato singkatnya tersebut wadek II berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan penguatan yang luar biasa melalui narasumber.

Prof. Normah Mustaffa selaku narasumber dalam workshop literasi beragama banyak membahas mengenai pentingnya literasi media  saat ini.

Topik paling penting dan hangat yang banyak dicari dan dibicarakan saat ini adalah mengenai literasi media. Dan memang saat ini kita masyarakat haus akan banyak informasi melalui media.

Apalagi di era Information Overload (informasi yang berlebihan) dimana semua informasi apa saja bisa masuk ke kepala sampai-sampai sulit untuk memuat semua informasi yang ada.

Normah Mustaffa menjelaskan bagaimana pengetahuan yang dimiliki setiap orang itu bermacam-macam. 

“Pengetahuan kita bermacam-macam, pengetahuan yang kita bina bukanberdasarkan dari bacaan saja. Tapi berdasarkan pada macam-macam. Ada dari media impactbagaimana media tersebut memberi kesan dan juga memberi pengetahuan kepada kita.” Ungkapnya dalam bahasa melayu.

Media sangat berperan penting dalam pengetahuan seseorang.“Kita harus cari, kita harus eksplor, harus mahirkan diri barulah kita boleh gathering.” Tegas Normah Mustaffa.

Selain itu Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sekaligus pemateri kedua pada Workshop literasi beragama Haidir Fitra Siagian, juga menyampaikan pentingnya mewujudkan moderasi beragama pada jurnalisme islam.

Dalam pemaparan materinya ia menjelaskan, “Jadi tentu kita harus menyebar luaskan sesuatu yang dipandang berpotensi mengganggu kerukunan antar umat beragama.” Ungkapnya.

Pada intinya moderasi beragama itu merupakan bagaimana kita hidup berdampingan secara harmonis dengan agama yang lain. Salah satu caranya mencegah sikap ekstrimisme. Perlu untuk tetap menjalin toleransi dengan agama lain namun tetap mengikuti jalan masing-masing.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COMKegiatan Workshop Literasi Beragama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) mengadakan workshop literasi beragama dengan mengusung tema “Penerapan Jurnalisme Islam dalam Mewujudkan Moderasi Beragama”. Pada tanggal 20 Mei 2024.

Menariknya jurusan KPI yang didampingi langsung oleh Sekretaris Jurusan, Komunikasi Penyiaran Islam Haidir Fitra Siagian, mendatangkan pemateri dari salah satu Universitas terkenal di negara Malaysia, Prof. Dr. Normah Mustaffa yang merupakan dosen pada Universitas Kebangsaan Malaysia.

Wakil Dekan II Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Rahmawati Harun, M. Si membuka acara workshop literasi beragama sekaligus mengucapkan terima kasih kepada narasumber Normah Mustaffa yang datang jauh-jauh dari Kuala Lumpur Malaysia serta bukan kali pertama menjadi narasumber pada kegiatan workshop tersebut.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh prodi KPI ini akan memberikan semacam pencerahan sekali  lagi tentang, bagaimana sebaiknya seorang insan-insan jurnalis terutama di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam melahirkan broadcastur jurnalis yang mampu melaksanakan atau mewujudkan berita yang tanpa hoax dan kemudian juga mewujudkan sebuah situasi suasana yang kondusif antar umat beragama.” Tuturnya

Dalam pidato singkatnya tersebut wadek II berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan penguatan yang luar biasa melalui narasumber.

Prof. Normah Mustaffa selaku narasumber dalam workshop literasi beragama banyak membahas mengenai pentingnya literasi media  saat ini.

Topik paling penting dan hangat yang banyak dicari dan dibicarakan saat ini adalah mengenai literasi media. Dan memang saat ini kita masyarakat haus akan banyak informasi melalui media.

Apalagi di era Information Overload (informasi yang berlebihan) dimana semua informasi apa saja bisa masuk ke kepala sampai-sampai sulit untuk memuat semua informasi yang ada.

Normah Mustaffa menjelaskan bagaimana pengetahuan yang dimiliki setiap orang itu bermacam-macam. 

“Pengetahuan kita bermacam-macam, pengetahuan yang kita bina bukanberdasarkan dari bacaan saja. Tapi berdasarkan pada macam-macam. Ada dari media impactbagaimana media tersebut memberi kesan dan juga memberi pengetahuan kepada kita.” Ungkapnya dalam bahasa melayu.

Media sangat berperan penting dalam pengetahuan seseorang.“Kita harus cari, kita harus eksplor, harus mahirkan diri barulah kita boleh gathering.” Tegas Normah Mustaffa.

Selain itu Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sekaligus pemateri kedua pada Workshop literasi beragama Haidir Fitra Siagian, juga menyampaikan pentingnya mewujudkan moderasi beragama pada jurnalisme islam.

Dalam pemaparan materinya ia menjelaskan, “Jadi tentu kita harus menyebar luaskan sesuatu yang dipandang berpotensi mengganggu kerukunan antar umat beragama.” Ungkapnya.

Pada intinya moderasi beragama itu merupakan bagaimana kita hidup berdampingan secara harmonis dengan agama yang lain. Salah satu caranya mencegah sikap ekstrimisme. Perlu untuk tetap menjalin toleransi dengan agama lain namun tetap mengikuti jalan masing-masing.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img