BONE, SULSELEKSPRES.COM – Guna meningkatkan produktivitas tanaman Padi di wilayah Kabupaten Bone. Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), bakal mengujicobakan Program Indeks Pertanaman (IP) 400.
Plt Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, H Andi Asman Sulaiman, mengatakan program IP 400 ini untuk penanaman padi yang dilakukan empat kali selama setahun. Dan khusus di Bone, Musim Tanam (MT) Pertama Tahun ini disiapkan lahan sekitar 3 ribu hektar.
“Untuk MT 1 tahun ini, kami siapkan lahan 3 ribu hektar. Dan kami akan fokus pada program IP 400. Lahan itu, yang memang memiliki irigasi yang bagus,” katanya kepada sulselekspres.com. Senin, (24/1/2022).
L
Lebih lanjut, dikatakan A Asman, dengan lahan seluas itu, ditargetkan hasil sekitar 25 ribuan ton Gabah Kering (GK) untuk sekali musim tanam, dengan asumsi per hektarnya bisa menghasilkan 8,5 ton gabah kering.
“Itu baru sekali panen. Sementara, luasan yang bisa ditanami bisa bertambah setiap MT. Karena, sawah kita di Bone yang ditunjang irigasi sekitar 40 ribuan Ha. Bisa dibayangkan kalau empat kali panen setahun,” lanjutnya.
Mantan Camat Barebbo ini, merincikan secara total, luas lahan persawahan di Kabupaten Bone mencapai diatas 100 ribuan hektar.
“Luas lahannya saja di Bone itu sudah capai seratusan ribu hektar dan itu juga didukung irigasi yang kita porsir, yakni 40 ribuan Ha, bisa produksi ratusan ton GK,” rincinya.
Kakak Kandung Plt Gubernur Sulsel, A Asman yang saat ini masih menjabat Kadis Ketahanan Pangan mengaku optimis bisa mencapai target itu, sepanjang semua stakeholder pertanian yang ada selama ini, ikut terlibat. Baik internal, maupun pihak eksternal.
“Di masa transisi pejabat di dinas pertanian ini, kami tetap mengharapkan semua pihak untuk terlibat secara penuh. Karena, program sebagus apapun yang direncanakan kalau tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sudah pasti tidak akan mencapai hasil seperti ditargetkan,” bebernya.
Selain itu, kata A Asman yang penting juga adalah program itu dilakukan dengan tepat waktu, tepat semai, tepat lahan, mekanisasi pertanian secara penuh dan dukungan irigasi yang baik.
“Kalau itu semua bisa terkoordinir dengan baik, Insya Allah, hasilnya akan sesuai rencana,” sambungnya.