MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar, Rusmayani Madjid menyatakan pihaknya akan ambil bagian dalam event Makassar International Eight Festival and Forum atau F8 Tahun 2019.
Diketahui bahwa event F8 tahun ini tidak lagi diselenggarakan boleh Pemerintah Kota, melainkan pelaksanaannya diserahkan ke pihak swasta dalam hal ini PT. Festival Delapan Indonesia.
BACA: Hadiri Rapat Persiapan Pelantikan, Polres Siapkan 347 Personil Pengamanan
“Untuk F8 dilaksanakan oleh pihak swasta. Terkait promosi destinasi nanti kemungkinan akan kami buka boot tourism informasi selama kegiatan tersebut berlangsung,” ungkap Rusmayadi saat dihubungi kemarin melalui pesan WhatsApp, Jum’at (6/9/2019).
Dia menambahkan bahwa, boot tourism ini dibuka untuk mempromosikan potensi wisata yang dimiliki Kota Makassar.
BACA: Damkar Makassar Turunkan 15 Armada, Penyebab Kebakaran Pasar Karuwisi Belum Diketahui
“Dalam rangka mempromosikan destinasi dan potensi pariwisata yg ada di kota Makassar,” tambahnya
Menurutnya, ada banyak potensi wisata di Kota Makassar. Dia menyebutkan salah satu potensi objek wisata tersebut yang masih jarang diketahui yaitu Kelurahan Lakkang.
Daerah ini kerap disebut sebagai “Pulau Lakkang” karena dikelilingi oleh aliran sungai Tallo dan kondisinya yang bernuansa pedesaan di tengah Kota.
Salah satu yang akan menarik jika mengunjungi Pulau Lakkang, selain suasana Pedesaan yang dikelilingi Aliran Sungai, juga terdapat peninggalan sejarah disana, berupa bunker-bunker peninggalan Jepang. “ada bunker jepang juga disana,” tulis Rusmayani dalam pesan singkatnya.
Selain soal potensi destinasi wisata alam ala pedesaan, dan wisata sejarahnya, Lakkang memiliki potensi tanaman bambu yang sudah mulai dikembangkan menjadi kerajinan kreatif oleh masyarakat melalui dukungan Pemerintah Kota Makassar.
Hasil-hasil kerajinan masyarakat ini kemungkinan akan dipamerkan di boot tourism Dispar di event F8, yang akan digelar tanggal 11-13 Oktober 2019 mendatang. “Kalau sudah ada yang ready,” tutup Rusmayani.
Penulis: Muh. Ismail