Dituding Lakukan Pemukulan ke Pemain Bali United, Ini Kata Bahar Muharram

Asisten Pelatih skuad Juku Eja, Bahar Muharram.

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Asisten Pelatih skuad Juku Eja, Bahar Muharram angkat suara terkait kabar bahwa dirinya melakukan pemukulan terhadap pemain Bali United, I Gede Sukadana dalam insiden kerusuhan di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Senin, (09/11/17) lalu.

Legenda PSM Makassar tersebut menjelaskan, awalnya hanya menasehati Sukadana lantaran terlihat kerap memancing emosi striker PSM Makassar, Ferdinand Sinaga dari bench pemain Bali United. Langkahnya mendatangi Sukadana dengan niat baik tetapi mendapat sambutan memancing emosinya.

“Di bench dia selalu mengejek Ferdinand Sinaga dan selalu seperti ini (mengacungkan jari tengah). Saya kemudian datang ke sana agar tidak melakukan hal itu, karena saya tahu suporter kita seperti apa,” ungkap Bahar seperti dilansir dari indosport.com Kamis (9/11/2017).

Tingkah berlebihan I Gede Sukadana yang dianggapnya tidak memberikan penghargaan sedikitpun pada dirinya membuat mantan pemain PSM era 1990-an tersebut mengaku terpancing.

“Dia juga seakan-akan melawan kepada saya. Sebagai pelatih dan juga mantan pemain bola, saya merasa bahwa saya tertantang dan tidak dihargai dengan sikapnya itu,” lanjutnya.

Sebelumnya, Sukadana menceritakan kronologis mengerikan itu dan menyebut nama oknum ofisial PSM yang memukulnya berkali-kali hingga jidat kanannya memar dan bengkak.

“Awalnya dari gol Lilipaly itu, terus kami selebrasi. Hal biasa kalau tim manapun merayakan gol. Begitupun dengan kami,” ujar Sukada beberapa waktu lalu.

Ia pun bercerita tentang kejadian di mana ia mendapat beberapa kali bogem mentah.

“Tetapi saya menyesal sekali dengan salah satu asisten pelatih mereka, yang saya dengar namanya Bahar (Bahar Muharram). Saya sih tidak kenal. Hanya, dia dibilang legenda di Makassar,” lanjutnya.

Kendati demikian, Bahar menegaskan, justru gelandang Bali United tersebut memberi perlawanan terhadap dirinya. Bukan malah dirinya yang memulai duluan seperti yang santer diungkapkan oleh mantan pemain Arema FC tersebut tersebut kepada dirinya.

“Itu juga bukan hanya saya yang memukul. Saya berkelahi dengan dia, karena dia melawan saya,” akunya.Setelah saya datangi untuk berbicara, kemudian datang salah satu suporter memukul dia, dan dia lari mengejar suporter. Kebetulan saya ada di depannya, di situlah saya menghantam. Itu benjolan juga bukan karena saya, karena banyak suporter yang memukul dia,” jelasnya.

Ayah dari dari gelandang Timnas U-19, Asnawi Mangkualam tersebut, mengaku siap menerima risiko apapun yang dijatuhkan padanya. “Kalau sanksi, saya siap apapun resikonya. Tapi saya juga berhak membela diri karena yang saya lakukan bukan untuk mencederai dia,” pungkas Bahar.