24 C
Makassar
Tuesday, July 9, 2024
HomePolitikElit Golkar Sulsel Akui Sedih Kursi Ketua DPRD Terancam Direbut NasDem

Elit Golkar Sulsel Akui Sedih Kursi Ketua DPRD Terancam Direbut NasDem

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Golkar Sulsel gagal mempertahankan kemenangan di tingkat Provinsi. Hal ini membuat dominasi partai berlambang pohon beringin redup karena lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel.

Bendahara DPD I Golkar Sulsel yang juga Ketua DPRD Sulsel aktif periode 2019-2024, Andi Ina Kartika Sari menangapi serius persoalan tersebut. Pasalnya sepanjang pemilu ini baru terjadi ditahun 2024 ini.

“Hilangnya kursi Ketua dari Partai Golkar di DPRD Sulsel kini baru terjadi pasca reformasi. Sejak zaman senior (pendahulu saya di Golkar) Partai Golkar selalu unggul dan sekarang ditahun 2024 ini harus kami terima posisi itu berpindah ke partai lain,” ujarnya, Senin (26/2/2024).

Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPRD Sulsel ini dan adalah Ketua DPRD ke-12, merasa prihatin karena partainya tidak bisa mempertahankan kursi Ketua DPRD Sulsel. Padahal kata dia, Sulsel adalah lumbung suara partai Golkar disetiap perhelatan politik pemilu atau pilkada.

“Menurut saya, setiap pemilu partai Golkar di Sulsel adalah partai pemenang oleh karena  selain dari dulu sebagai lumbung suara Golkar juga oleh karena infrastruktur partai bergerak dan bekerja maksimal,” jelas kandidat bakal calon Bupati Barru  2024 ini.

Ia mengatakan pasca ia tidak lagi maju dipilek 2024 harapannya adalah partai Golkar sebagai pemenang dan ia tetap dapat mewariskan kursi pimpinan ketua DPRD Sulsel ke kader partai Golkar berikutnya siapapun itu.

Dan harapan itu tentunya sejalan dengan arahan DPP agar kemenangan partai Golkar diSulsel dipemilu tahun 2024 ini harus dipertahankan.

“Sebagai kader partai Golkar pastilah saya merasa sangat sedih karena Golkar tidak dapat mempertahankan Kursi Ketua DPRD Sulsel dipemilu ini,” harap perempuan berlatar Notaris itu.

Kendati demikian politisi asal Kabupaten Barru, itu mengakui sangat mengapresiasi kerja keras seluruh caleg partai Golkar di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota se-Sulsel. Ia menilai, kader partai Golkar sudah bekerja maksimal.

“Artinya semua caleg sudah bekerja dengan sungguh sungguh, mereka telah bekerja keras, mereka telah bekerja dengan baik di dapilnya masing masing dan hal itu patut kita hargai dan mengapresiasinya, meskipun hasilnya harus kita terima kita kalah,” tuturnya.

Dengan demikian, ia mengatakan hasil pileg di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota maupun perolehan untuk kursi DPR RI tahun 2024 ini tentunya akan menjadi bahan evalusi di internal partai Golkar.

Hasil pileg kan sudah hampir ketahuan untuk DPRD Provinsi jumlah perolehan kursi yang kita dapatkan berkisar kurang lebih diangka 13 atau 14 dibawah perolehan kursi partai lain.

“Inilah, sekali lagi yang akan menjadi evaluasi bagi kami di internal partai Golkar dan tentunya kita tidak boleh saling menyalahkan, semua telah berupaya maksimal pun kekalahan ini harus kita terima dengan lapang dada dan Insya Allah Pemilu yang akan datang kemenangan itu kita akan rebut kembali,” tukasnya.

Diketahui, setelah pencoblosan 14 Februari lalu, kini masih ada proses penghitungan suara hasil Pemilu 2024  berlangsung, laman KPU menampilkan data progres rekapitulasi, termasuk hasil Pemilu Legislatif  di Sulawesi Selatan.

Partai NasDem Sulsel berhasil memenangi Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2024 berdasarkan penghitungan real count 17 kursi. Sedangkan, partai Gerindra di posisi ke II meraih 14 kursi, dan Golkar berada pada peringkat ke III mendapat 13 kursi.

Dengan hasil pileg tersebut sudah dipastikan, takhta Partai Golkar Sulsel selama puluhan tahun di Provinsi ini mulai terancam. Karena, digusur oleh Partai NasDem.

Sekedar diketahui, pada awal reformasi, Golkar tetap menjadi pilihan partai politik masyarakat Sulsel secara mayoritas. Takhta Golkar bertahan hingga Pemilu 2019. Pada Pemilu 2004 lalu, Golkar mendominasi seluruh wilayah Sulsel.

Namun kejayaannya mulai luntur pada Pemilu 2009, lima kabupaten direbut partai lain. Puncak anjloknya suara Golkar pada Pemilu 2014, ada 17 daerah lepas dari penguasaannya.

Kemudian pada Pemilu 2019, suara Golkar menanjak lagi walaupun hanya ada 15 daerah yang dikuasai.  Namun pada Pemilu 2024 ini Golkar kembali banyak kehilangan suara di Sulsel bahkan kursi Ketua DPRD Sulsel hampir dipastikan lepas.

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Golkar Sulsel gagal mempertahankan kemenangan di tingkat Provinsi. Hal ini membuat dominasi partai berlambang pohon beringin redup karena lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel.

Bendahara DPD I Golkar Sulsel yang juga Ketua DPRD Sulsel aktif periode 2019-2024, Andi Ina Kartika Sari menangapi serius persoalan tersebut. Pasalnya sepanjang pemilu ini baru terjadi ditahun 2024 ini.

“Hilangnya kursi Ketua dari Partai Golkar di DPRD Sulsel kini baru terjadi pasca reformasi. Sejak zaman senior (pendahulu saya di Golkar) Partai Golkar selalu unggul dan sekarang ditahun 2024 ini harus kami terima posisi itu berpindah ke partai lain,” ujarnya, Senin (26/2/2024).

Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPRD Sulsel ini dan adalah Ketua DPRD ke-12, merasa prihatin karena partainya tidak bisa mempertahankan kursi Ketua DPRD Sulsel. Padahal kata dia, Sulsel adalah lumbung suara partai Golkar disetiap perhelatan politik pemilu atau pilkada.

“Menurut saya, setiap pemilu partai Golkar di Sulsel adalah partai pemenang oleh karena  selain dari dulu sebagai lumbung suara Golkar juga oleh karena infrastruktur partai bergerak dan bekerja maksimal,” jelas kandidat bakal calon Bupati Barru  2024 ini.

Ia mengatakan pasca ia tidak lagi maju dipilek 2024 harapannya adalah partai Golkar sebagai pemenang dan ia tetap dapat mewariskan kursi pimpinan ketua DPRD Sulsel ke kader partai Golkar berikutnya siapapun itu.

Dan harapan itu tentunya sejalan dengan arahan DPP agar kemenangan partai Golkar diSulsel dipemilu tahun 2024 ini harus dipertahankan.

“Sebagai kader partai Golkar pastilah saya merasa sangat sedih karena Golkar tidak dapat mempertahankan Kursi Ketua DPRD Sulsel dipemilu ini,” harap perempuan berlatar Notaris itu.

Kendati demikian politisi asal Kabupaten Barru, itu mengakui sangat mengapresiasi kerja keras seluruh caleg partai Golkar di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota se-Sulsel. Ia menilai, kader partai Golkar sudah bekerja maksimal.

“Artinya semua caleg sudah bekerja dengan sungguh sungguh, mereka telah bekerja keras, mereka telah bekerja dengan baik di dapilnya masing masing dan hal itu patut kita hargai dan mengapresiasinya, meskipun hasilnya harus kita terima kita kalah,” tuturnya.

Dengan demikian, ia mengatakan hasil pileg di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota maupun perolehan untuk kursi DPR RI tahun 2024 ini tentunya akan menjadi bahan evalusi di internal partai Golkar.

Hasil pileg kan sudah hampir ketahuan untuk DPRD Provinsi jumlah perolehan kursi yang kita dapatkan berkisar kurang lebih diangka 13 atau 14 dibawah perolehan kursi partai lain.

“Inilah, sekali lagi yang akan menjadi evaluasi bagi kami di internal partai Golkar dan tentunya kita tidak boleh saling menyalahkan, semua telah berupaya maksimal pun kekalahan ini harus kita terima dengan lapang dada dan Insya Allah Pemilu yang akan datang kemenangan itu kita akan rebut kembali,” tukasnya.

Diketahui, setelah pencoblosan 14 Februari lalu, kini masih ada proses penghitungan suara hasil Pemilu 2024  berlangsung, laman KPU menampilkan data progres rekapitulasi, termasuk hasil Pemilu Legislatif  di Sulawesi Selatan.

Partai NasDem Sulsel berhasil memenangi Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2024 berdasarkan penghitungan real count 17 kursi. Sedangkan, partai Gerindra di posisi ke II meraih 14 kursi, dan Golkar berada pada peringkat ke III mendapat 13 kursi.

Dengan hasil pileg tersebut sudah dipastikan, takhta Partai Golkar Sulsel selama puluhan tahun di Provinsi ini mulai terancam. Karena, digusur oleh Partai NasDem.

Sekedar diketahui, pada awal reformasi, Golkar tetap menjadi pilihan partai politik masyarakat Sulsel secara mayoritas. Takhta Golkar bertahan hingga Pemilu 2019. Pada Pemilu 2004 lalu, Golkar mendominasi seluruh wilayah Sulsel.

Namun kejayaannya mulai luntur pada Pemilu 2009, lima kabupaten direbut partai lain. Puncak anjloknya suara Golkar pada Pemilu 2014, ada 17 daerah lepas dari penguasaannya.

Kemudian pada Pemilu 2019, suara Golkar menanjak lagi walaupun hanya ada 15 daerah yang dikuasai.  Namun pada Pemilu 2024 ini Golkar kembali banyak kehilangan suara di Sulsel bahkan kursi Ketua DPRD Sulsel hampir dipastikan lepas.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img