MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Minggu sore (19/7/2020), menjadi akhir pekan paling berkesan untuk emak-emak di jalan Rajawali. Riuh gelak tawa menyertai mereka.
Sederhana, tidak terlalu mewah. Cuma bakar-bakar ikan, makan bersama, dan bercanda lepas. Itu cukup membuat mereka senang.
Puluhan emak-emak itu berinisiatif menghimpun diri. Mereka menamai kelompok mereka “Emak-Emak Community”. Bertekad mengasah diri lebih kreatif, melakukan gerakan perubahan mulai dari kelompok, demi kehidupan menjadi dua kali tambah baik.
“Kita kumpul-kumpul ini bakar-bakar ikan. Jarang bisa begini. Kita coba bikin ide kreatif untuk bisa lebih maju, dua kali tambah baik. Ya mulai dari lorong saja dulu,” ujar Rini
Rini adalah warga jalan Rajawali, lorong III, Ampera Raya, Kelurahan Pannambungan, kecamatan Mariso, kota Makassar. Ia hanya warga biasa. Sama seperti emak-emak lainnya. Kesehariannya mengurus rumah, sembari menunggu suami pulang kerja.
Sore tadi, waktu ditemui Sulselekspres.com, ia sedang duduk di tembok pembatas jalan. Tepatnya di pinggiran kanal Rajawali, yang menjadi jalur lalu lalang nelayan yang hendak menjajakan ikan di Pelelangan.
Sore itu, mega-mega mulai muncul. Langit Makassar mulai Jingga. Tidak lama lagi magrib tiba. Tetapi beberapa perahu masih ada yang melintas. Beberapa nelayan bahkan sempat mampir di tempat ibu-ibu berkumpul. Sekadar mencari tahu apa yang sedang dilakukan Emak-Emak Community.
Beberapa Emak-Emak terlihat memegang poster. Ukurannya tidak terlalu besar. Sekitar 50×80 cm. Latarnya biru tua. Ada gambar laki-laki dan perempuan memakai baju putih di poster itu. Tulisan “Emak-Emak Community dibubuhkan di atas foto. Sementara di bagian bawah, tulisan “Makassar ADAMA” melengkapi.
“Ini poster idola kita. Semoga bisa kembali pimpin Makassar. Supaya Makassar kembali sejahtera, bersih sampai lorong-lorong,” terang …
“Apalagi ada perwakilan perempuan. Tentu sangat mengerti dengan kebutuhan perempuan,” lanjutnya.
Hari mulai gelap. Di tempat itu, bukan cuma emak-emak lagi yang terlihat. Sejumlah bapak-bapak mulai merapat. Memberi dorongan, support, dan semangat. Beberapa di antara mereka juga ada anak-anak. Turut bergembira. Bermain dan kejar-kejaran.
“Saya kira tadi ada apa. Ternyata ini emak-emak yang kumpul. Bakar-bakar ikan. Ini bagus sekali, karena semakin solid saya lihat. Tentu saya support mereka. Ini positif, kekeluargaan bakal terjalin erat,” ujar Indra, selaku tokoh pemuda Mariso yang juga ditemui di tempat itu.
Tidak lama berselang, masjid-masjid mulai memberi tanda bahwa Magrib telah tiba. Emak-Emak mulai membubarkan diri. Masih dengan suasana hati yang gembira.
Tetapi sebelum berpisah,mereka menyempatkan diri untuk mengabadikan momen langka yang mereka lakukan, dengan berfoto bersama.
