23 C
Makassar
Minggu, April 2, 2023
BerandaHealthGangguan Tidur Tidak Selalu Jadi Gejala Gangguan Jiwa

Gangguan Tidur Tidak Selalu Jadi Gejala Gangguan Jiwa

- Advertisement -
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Setiap orang mengalami “puncak dan lembah” dalam kesehatan mental mereka. Pengalaman yang membuat stres, seperti kehilangan orang yang dicintai, dapat mengurangi kesejahteraan psikologis untuk sementara.

Secara umum, seseorang dikatakan mengalami gangguan jiwa jika gejala yang dialami telah mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, atau kehidupan sehari-hari selama jangka waktu tertentu.

Setiap gangguan memiliki serangkaian gejalanya sendiri yang dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya. Namun, salah satu yang umum dialami adalah gangguan atau perubahan pada kebiasaan tidur.

Orang dengan gejala gangguan jiwa bisa mengalami sulit tidur, atau justru tidur lebih lama dari biasanya. Meski begitu, bukan berarti setiap kondisi gangguan tidur merupakan tanda gangguan jiwa.

Gangguan tidur juga bisa disebabkan oleh banyak hal lain. Tidak melulu karena masalah kesehatan mental. Jadi, penting untuk tidak melakukan self-diagnosis gangguan jiwa, hanya karena mengalami gangguan tidur.

Tanda-Tanda Lain yang Perlu Dikenali

Berikut ini beberapa gejala gangguan jiwa lainnya yang perlu dikenali:

Ketakutan atau kegelisahan yang berlebihan. Merasa takut, cemas, gugup, atau panik.

Perubahan suasana hati. Kesedihan yang mendalam, ketidakmampuan untuk mengekspresikan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap situasi, perasaan putus asa, tawa pada waktu yang tidak tepat tanpa alasan yang jelas, atau pikiran untuk bunuh diri.

Masalah berpikir. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau masalah dengan ingatan, pikiran, atau ucapan yang sulit dijelaskan.

Perubahan nafsu makan. Tidak nafsu makan atau justru makan berlebihan dari biasanya dapat jadi tanda.

Penarikan diri. Duduk dan tidak melakukan apa-apa untuk waktu yang lama atau berhenti dari aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

Penting untuk dicatat bahwa adanya satu atau dua dari tanda-tanda tersebut tidak berarti bahwa kamu memiliki penyakit mental. Namun, itu menunjukkan bahwa kamu mungkin perlu evaluasi lebih lanjut.
Waspadai Penyebabnya

Tidak ada penyebab tunggal dari gangguan jiwa pada seseorang. Kondisi ini diduga terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti:

Biologis. Bahan kimia otak memainkan peran utama dalam penyakit mental. Perubahan dan ketidakseimbangan neurotransmiter, pembawa pesan kimiawi di dalam otak, sering dikaitkan dengan gangguan mental.

Paparan Lingkungan. Anak-anak yang terpapar zat tertentu di dalam rahim mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit mental. Misalnya, jika ibu minum alkohol, atau terpapar bahan berbahaya saat hamil.

Genetika. Banyak penyakit mental cenderung diturunkan dalam keluarga, menunjukkan adanya komponen genetik.

Pengalaman Hidup. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan yang dialami dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan jiwa. Misalnya, peristiwa traumatis yang bertahan lama dapat menyebabkan kondisi seperti PTSD.

Sumber: halodoc.com

spot_img

Headline

Populer