33 C
Makassar
Saturday, April 20, 2024
HomeHealthIni Cara Mengatasi Burnout untuk Pekerja Kantoran

Ini Cara Mengatasi Burnout untuk Pekerja Kantoran

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Burnout adalah sindrom yang berkembang sebagai respons tubuh ketika menghadapi stres berkepanjangan. Masalah ini umum dialami oleh karyawan kantoran akibat lelah karena beban pekerjaan.

Ironisnya, terkadang pekerja tak sadar bahwa mereka sedang mengalami burnout. Padahal, mereka sudah mengalami tanda-tandanya. Di antaranya terlihat sangat lelah dan tidak bertenaga, serta malas ke kantor.

Salah satu cara mengatasi burnout yakni membuat prioritas pekerjaan. Caranya bisa dilakukan dengan mengurutkan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktunya. Langkah ini dapat mengetahui mana yang harus dikerjakan lebih dulu.

Cara Mengatasi Burnout pada Karyawan

1. Menolak Pekerjaan yang Bukan Job Desc

Menolak atau memberanikan diri untuk mengatakan ‘tidak’ nyatanya efektif mengatasi burnout. Lakukan ini ketika atasan memberikan tugas di luar tanggung jawab yang seharusnya.

Jika kamu selalu membantu, tentunya akan membuat beban pekerjaan semakin menumpuk. Jangan jadi people pleaser jika ujung-ujungnya menyusahkan diri sendiri. Lebih baik fokus untuk mengembangkan keahlian dan karir sendiri.

2. Membuat Perencanaan atau Jadwal Kerja

Cara mengatasi burnout selanjutnya dapat dilakukan dengan merencanakan jadwal seminggu sebelumnya. Pastikan segala to do list atau aktivitas yang akan dilakukan realistis dan sesuai dengan kemampuan.

Buat juga durasi waktu untuk setiap pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan. Contohnya, membuat laporan pekerjaan selama 30 menit, dilanjutkan dengan meeting 60 menit, dan seterusnya sampai waktu pulang kerja.

3. Jangan Menunda Pekerjaan

Menunda pekerjaan justru dapat menumpuk beban di akhir tenggat waktu. Jika sudah begitu, kamu bisa kebingungan sendiri mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Hal ini tentunya dapat memicu munculnya perasaan panik dan cemas. Akhirnya, kamu akan menyelesaikan pekerjaan dengan terburu-buru.

4. Mengelola Stres dengan Baik

Stres bekerja merupakan kondisi lazim yang pernah dialami oleh setiap karyawan. Namun, gangguan tersebut harus diatasi sampai tuntas agar tidak menumpuk dan memicu gejala burnout. Sesekali ajukan cuti tahunan untuk pergi berlibur atau hanya sekadar staycation untuk melepas penat.

Gejala Burnout pada Karyawan

Gejala burnout tidak terjadi hanya dalam sehari. Prosesnya terjadi seiring dengan waktu. Awalnya, pengidap akan mengalami rasa lelah berlebihan, tak berdaya dan cenderung malas pergi ke kantor.

Burnout bisa menimbulkan gejala fisik, mental dan perilaku. Dasi segi fisik, pengidap akan terlihat:

Terlihat sangat lelah dan tidak bertenaga.

Menjadi lebih mudah atau sering sakit.

Kurang istirahat akibat susah tidur di malam hari.

Perubahan nafsu makan. Cenderung terlihat lebih menyukai makanan manis atau asin ketimbang makanan sehat.

Sementara gejala mental yang dialami oleh pengidap, yakni:

Merasa putus asa.

Ragu akan kemampuan diri sendiri.

Kehilangan motivasi kerja.

Merasa sendirian dan tidak punya teman.

Merasa terjebak dalam situasi tertentu.

Muncul pemikiran-pemikiran negatif.

Tak memiliki kepuasan dan pencapaian.

Adapun gejala perilaku yang tampak, yakni:

Datang terlambat dan pulang lebih awal.

Mengisolasi diri dari lingkungan pekerjaan.

Minum alkohol sembari bekerja.

Cenderung menghindari tanggung jawab atau membebankan pekerjaannya pada rekan kantor.

Menunda-nunda pekerjaan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.

Beberapa cara di atas dapat mencegah munculnya gejala burnout. Cara tersebut juga bertujuan agar kerja menjadi lebih produktif dan target yang ditetapkan bisa tercapai tepat waktu.

Sumber: halodoc.com

spot_img

Headline

Populer

spot_img