MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Representasi dari pasangan incumbent tentu memiliki pekerjaan rumah (PR), yang harus dipenuhi ketika terpilih kembali nantinya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel)
Agus Arifin Nu’mang (Agus) yang berpasangan dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama dua pertarungan yakni Sayang Jilid I dan Sayang Jilid II, kini kembali berpasangan dengan Tanribali Lamo (TBL) sebagai calon wakilnya.
Pasangan Agus-TBL sejauh ini sudah komitmen memilih tagline “Melanjutkan pembangunan Sulsel Bagus”. Tagline tersebut menjadi langkah awal bagi Agus-TBL untuk meneruskan pembangunan Sulsel.
Agus, disebut-sebut sebagai Ketua Mega Proyek Sulsel itu, sudah membuktikan pekerjaannya sebagai Wakil Gubernur Sulsel dua periode bersama SYL.
10 tahun sudah perjalanan kariernya sebagai Wakil Gubernur Sulsel. Pembangunan infrastruktur di Sulsel, yang sudah tampak, seperti proyek Maros, Makassar, Gowa dan Takalar atau disingkat dengan Maminasata.
Mega proyek lainnya, seperti pembangunan rel kareta api, wisma negara dan mesjid 99 kuba. Sejumlah pembangunan tersebut belum sempurna untuk pemerintahan Sayang Jilid I dan Sayang Jilid II.
Pada akhir masa jabatannya, hanya mampu meresmikan satu proyek besar jalan yaitu Underpass Simpang Lima Mandai.
Belum lagi, sejumlah mega proyek lain yang akan ditinggalkan Sayang Jilid II untuk dilanjutkan gubernur selanjutnya, yaitu proyek Jalan Middle Ring Road (MRR). Selain sejumlah mega proyek tersebut, pasangan Sayang Jilid II masih menyisahkan proyek By Pass Mamminasata, juga akan menjadi solusi persoalan kemacetan empat daerah di Sulsel yakni, Maros, Makassar, Sungguminasa (Gowa), dan Takalar. Proyek tersebut sudah dimulai sejak tahun 2015 lalu, namun hingga awal tahun 2018 ini belum kelar-kelar juga.
“Yang paling penting yaitu masyarakat bisa menikmatinya. Karena tentu tidak bisa selesai saat periode Syahrul berakhir, karena Maret atau April Syahrul berakhir. Tapi kan ada Gubernur lain bisa melanjutkannya,” ungkap mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu, belum lama ini.
Penulis: Abdul Latif