JK : Tegas Bukan Berarti Diktator

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, saat menghadiri Harteknas di CPI Makassar, Kamis (10/8)/ SULSELEKSPRES/ JUSRIANTO

MAKASSAR – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebutkan bahwa Diktator dengan tindak maupun sikap tegas sangat jauh beda.

Menurut Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bahwa itu hanya penilain Fadli Zon kepada Pemerintahan Pak Joko Widodo. Joko menilai bahwa pemerintah ada ketegasan bukan diktator.

“Pemerintah tegas, bedakan ketegasan dengan diktator. Kalau pemerintah tidak tegas itu dianggap lemah,”jelas JK saat menghadiri acara Harteknas di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Kamis (10/8).

Ia melanjutkan, orgnasisasi apa saja yang tidak memenuhi Undang-Undang dan Pancasila maka akan secara tegas dibubarkan.

“Kalau tidak setuju di bawah saja ke pengadilan. Dulu pengadilan dulu baru dibubarkan, sekarang Sudah beda kuta bubarkan dulu baru ke pengadilan,” tandas JK.

Terkait pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan membuat puisi berjudul “Sajak Diktator Kecil”. Meskipun tidak disebutkan siapa Diktator tersebut, akan tetapi ini menyinggung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dengan kepala dingin dan hanya mengatakan “Masak wajah saya kayak gini wajah diktator”.

Dilansir dari Kompas.com, Fadli Zon menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menegaskan bahwa dirinya bukan seorang diktator.

Fadli menilai banyak tindakan dan kebijakan pemerintahan Jokowi yang mengarah pada gaya pemerintahan diktator. Misalnya, langkah Jokowi yang menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Ia menilai perppu tersebut bergaya diktator karena bisa membubarkan ormas tanpa melalui proses pengadilan. Sejauh ini, baru satu ormas yang dibubarkan menggunakan mekanisme Perppu, yakni Hizbut Tahrir Indonesia.