Karena Ini, Pemprov Sulsel Puji Nurdin Abdullah

Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah.(Int)

MAKASSAR – Dana desa bisa membantu untuk menurunkan kemiskinan di suatu daerah. Terlebih jika dikelola dengan baik oleh desa itu.

Di Sulawesi Selatan, ada sebanyak 2.255 desa yang menerima dana desa dengan alokasi sebanyak Rp1,8 triliun pada 2017 ini. Nilai tersebut meningkat 27,7 persen dari Rp1,4 triliun pada 2016.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Sulsel, Mustari Soba menjelaskan, peruntukkan dana desa memang tujuannya untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembata, serta fasilitas umum seperti embung, sekolah, poliklinik, juga posyandu dan pasar.

“Jadi output dana desa untuk bidang pembangunan sekitar 92,6 persen, pemberdayaan 5,73 persen, kemasyarakatan 1,27 persen, dan pemerintahan 0,4 persen,” ungkap Mustari.

Dari 21 kabupaten penerima dana desa. Ada satu kabupaten yang memang berhasil dalam mengelola dana desanya, lewat badan usaha milik desa (BUMDes), yaitu Kabupaten Bantaeng. Di sana terdapat 47 desa dan semua sudah punya BUMDes.

Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah mengatakan, jika keberadaan dana desa tiga tahun belakangan ini, bukan hal baru bagi warga Bantaeng. Lantaran dibentuk sebuah badan otonom di desa untuk meningkatkan kapasitas pengelola desa, yang saat itu dibantu anggaran lewat APBD sebesar Rp100 juta serta bantuan penguatan dari dari US AID sebesar Rp1 miliar per desa.

“Itu sembilan tahun lalu dimulainya. Sehingga setelah ada dana desa, maka warga tidak kaget, karena memang sudah ada sistem yang terbangun. Seperti misalnya, apa sih misalnya program-program unggulan desa yang mau dibangun. Jadi, bisa mau dikata, Bantaeng itu, masyarakatnya bisa membuat rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa, anggaran pendapatan belanja desa dan mensinkronkan dengan kegiatan yang lain,” urai Nurdin, saat berada di Makassar.

Tidak hanya itu, BUMDES yang ada di Bantaeng itu sudah bisa membantu meningkatkan taraf hidup warganya. Mereka tidak ada lagi yang terlilit utang direntenir. Termasuk, tidak ada lagi yang merantau, hanya untuk mencari kerja keluar dari Bantaeng. Karena bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan pemberdayaan warga sekitar.

Tidak hanya itu, setelah tiga tahun bergulirnya dana desa dan pembentukan BUMDes, maka BUMDes di Bantaeng selalu mewakili Provinsi Sulawesi Selatan dalam lomba BUMDes teladan tingkat nasional

Wakil Bupati Bantaeng HM Yasin menambahkan, jika sejak adanya lembaga desa yang dibangun seperti BUMDes tersebut, warga miskin menurun. “Jika dulu ada sekitar 12 ribu warga miskin dari 198 penduduk di Bantaeng, sekarang kemiskinan berkurang 60 persen,” ungkapnya.

Nurdin juga menambahkan, untuk mengevaluasi penggunaan dana desa tiga tahun ini, ada tim pengawal pengamanan pemerintahan dan pembangunan daerah (TP4D) yang mengontrol, serta mengevaluasi dan mereview penggunaan dana desa.

“Tapi hingga saat ini, belum ada temuan dan pelanggaran di wilayah kami,” pungkas Nurdin Abdullah.