Ketika Sang Ayah Memaafkan Penabrak Anaknya

Ayah korban tabrakan (kiri) mengutarakan pernyataannya dengan diterjemahkan petugas pemakaman Ahmad Hraichie. Di latar belakang tampak peti jenazah sang bocah.(AHMAD HRAICHIE)

SULSELEKSPRES.COM – Seorang pria sekaligus ayah yang anaknya menjadi korban tewas ditabrak di Sydney, Australia, telah memaafkan penabraknya. Anak itu adalah salah seorang dari dua bocah berusia delapan tahun yang tewas ketika sebuah mobil meluncur masuk ke dalam sebuah ruang kelas sekolah dasar pada Selasa (07/11) lalu.

Pengemudi mobil itu adalah seorang perempuan bernama Maha Al-Shennag. Polisi tidak meyakini aksinya sebagai tindakan kesengajaan, namun al-Shennag dikenai dakwaan kelalaian.

Dalam sebuah video yang dirilis ke Facebook, ayah sang bocah mengaku memaafkan Al-Shennag. Perkataannya diterjemahkan oleh Ahmad Hraichie, petugas permakaman.

Mereka berdua tampak duduk di dalam mobil jenazah yang membawa jasad sang bocah ke pemakaman.

“Mereka (keluarga itu) telah memaafkan. Mereka ingin duduk bersama perempuan (pelaku penabrakan) ini dan berbincang dengannya, untuk mengatakan ‘kami memaafkanmu’,”kata Hraichie dilansir BBC, Minggu (12/11).

“Dia dipersilakan untuk datang dan duduk bersama keluarga untuk bersantap bersama kemudian berbincang tentang bagaimana mereka bisa melangkah ke depan.”

Selain memaafkan, ayah sang bocah menyeru kepada masyarakat untuk menghentikan hujatan terhadap Al-Shennag dan pihak sekolah.

“Sang ayah mengatakan orang membesar-besarkan kejadian ini. Mereka mengatakan, sudahlah. Tindakannya adalah murni kesalahan yang bisa terjadi pada salah satu dari kita,” kata Hraichie.

Tentang pesan sang ayah, Hraichie mengatakan; “Ini adalah tindakan yang sepatutnya dari seorang Muslim ketika dilanda musibah dan cobaan.”

Kejadian di sekolah dasar Banksia Road di kawasan Greenacre, Sydney, telah mengguncang masyarakat setempat yang disebut anggota parlemen lokal, Jihad Dib, sebagai “komunitas yang sangat akrab satu sama lain”.

Insiden itu, selain menyebabkan dua bocah meninggal dunia, juga mencederai tiga anak perempuan. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Al-Shennag, yang juga orang tua seorang siswa di sekolah tersebut, menurut Jihad Dib, telah dikenai dakwaan melakukan aksi menyetir dengan berbahaya yang menimbulkan kematian.