Ketua RW Disebut Dalangi Penolakan Pembangunan Sekolah Islam di Jalan Sunu

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Alumnus Kedokteran Unhas Angkatan ’85’, DR. H. A. Qayyim Munarka hanya bisa mengurut dada dan bersabar dengan situasi yang dialaminya.

Dimana, kata dia pelaksanaan pembangunan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ibnu Sina di Jl Sunu Kompelks Unhas Baraya Blok L/1 & L/2, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, yang dirintis mendapat penolakan oknum.

Padahal seluruh legalitas formal peryaratan disebut telah dipenuhinya. Mulai persetujuan warga sekitar lokasi, Lurah Lembo, Kecamatan Tallo, Dinas Penataan dan mengeluarkan IMB.

Ditambah lagi persetujuan UKL-UPL pembangunan dari Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Pendidikan Kota Makassar yang mengizinkan berdirinya Yayasan Amal Jariyajah Ibnu Sina ini.

“Hari Kamis dan Jumat kemarin, truk molen untuk mengecor lantai 2 sekolah kami sengaja dihalangi akses masuk ke bangunan kami sehingga batal di cor. Jadinya kami rugi puluhan juta rupiah,” kata Qayyim Munarka menyampaikan kepada awak media di salah satu warung kopi di Jl Cumi-cumi, Sabtu (14/10).

Dia mengatakan, penolakan bangunan sekolah rintisannya ini dimotori Ketua ORW 003, atas nama M. Kasman.

Menurut dia, M. Kasman ini sengaja menghasut beberapa warga agar menolak pembangunan sekolah karena akan berdampak pada lalulintas di lokasi.

Yang kedua lanjut Qayyim Munarka, alasannya sudah ada sekolah (SD/SMP) IT Ikhtiar yang berada dalam naungan Yayasan Masjid Ikhtiar Kompelks Unhas Baraya.

“Kami menilai hanya sekedar mencari-cari kesalahan kami. Justru kehadiran kami disini akan berdampak pada pemasukan ekonomi. Baik para jasa transportasi seperti becak hingga bisa dimanfaatkan berjualan di sekitar lokasi untuk murid hingga pengantar murid di sekolah kami,” kata Qayyim Munarka yang juga selaku Ketua Yayasan Amal Jariyah Ibnu Sina.

Pembangunan SIT Ibnu Sina direncanakan berlantai lima. Sejak 2015 kata dia, sudah di pasang portal agar akses kendaraan material bangunan tidak bisa masuk.

“Kalau mobil lain boleh masuk, tapi kalau mobil material kami dilarang. Jadi kami inisiatif jalan alternatif lewat belakang agar mobil material bisa masuk. Tapi sekarang sudah di pasang lagi 3 portal, dan tertutup untuk kami,” ucap dia.

Lebih lanjut akibat, pemblokiran pekerjaan ini, 40 an pekerja di gedung tersebut harus berhenti sementara bekerja.

Sebelumnya melalui Ketua RW 003, M. Kasman mengajak atau menamakan dalam protesnya para profesor dan dosen-dosen lainnya serta ratusan warga sejak awal menolak dialihfunsikannya rumah tinggal sebagai sekolah (SIT Ibnu Sina).

Dalam keterangan tertulisnya sekolah ini beralih fungsi peruntukannya sebenarnya adalah perumahan.
Bahkan Lurah Lembo dan Camat Tallo disebut sangat lancang merekomendasikan ke Dinas Tata Bangunan untuk penerbitan IMB, walaupun hal ini sangat ditentang oleh warga yg dibuktikan dengan seringnya warga melakukan demonstrasi.

Polisi tak halau Oknum

Ketua Yayasan Amal Jariyajah Ibnu Sina, Andi Qayyim Munarka menyampaikan pihak kepolisian belum bisa menghalau beberapa oknum yang menghalangi pembangunan sekolah ini.

Bahkan material bangunan seperti semen, yang berada di dalam bangunan sengaja di robek oleh oknum tak bertanggung jawab.

“Kami ini banyak bersabar saja. Sebenarnya kalau kita mau pasang orang menjaga di lokasi bisa saja agar pembangunan kami tetap lanjut tapi kami hindari gesekan saja. Kami berharap sih, kepolisian dan pihak pemerintah memberikan hak kami untuk membangun dengan semua proses yang sesuai,” harapnya.